• Jumat, 19 April 2024

Dua Tahun Derita Penyakit Langka, Basori Butuh Perhatian Pemerintah

Minggu, 19 September 2021 - 14.49 WIB
338

Basori (77) Warga Pekon Walur, Kecamatan Krui Selatan yang menderita penyakit kulit.

Pesisir Barat, Kupastuntas.co - Dua Tahun menderita penyakit kulit langka, warga pekon Walur,  kecamatan Krui Selatan, kabupaten Pesisir Barat kini butuh perhatian pemerintah.

Basori (77) Warga Pekon Walur, Kecamatan Krui Selatan sudah dua tahun mengalami penyakit kulit langka yang terus menggerogoti tubuhnya.

Belum bisa di pastikan jenis penyakit kulit apa yang menimpa dirinya, karena hingga saat ini Basori dan keluarga belum mampu memeriksakan penyakit nya ke dokter spesialis kulit karena keterbatasan biaya.

"Awalnya penyakit ini hanya menyerang di beberapa bagian tubuh saya, tetapi setiap harinya penyakit ini terus menjalar hingga ke sekujur tubuh saya," jelas Basori saat di konfirmasi, Minggu, (19/09/2021).

Penyakit kulit yang diderita basori merupakan penyakit kulit yang menyerupai sisik yang mengelupas dan memiliki rasa gatal yang sangat mengganggu.

Basori mengatakan dari awal berobat hingga sekarang iya dan keluarganya telah menghabiskan biaya yang cukup besar hingga menjual satu persatu harta yang dimiliki untuk kebutuhan pengobatan namun tak kunjung mendapat kesembuhan.

"Berobat hanya ke dokter umum saja, dan obat yang diberikan berupa obat-obatan biasa, belum pernah ke dokter spesialis kulit karena biaya nya yang cukup mahal, sehingga kami tidak mampu untuk membiayai pengobatan ke dokter spesialis kulit," ucap lirih Basori.

Basori yang sebelumnya bekerja sebagai tukang semenjak menderita penyakit kulit tersebut tidak bisa beraktifitas seperti biasanya terlebih iya juga tidak bisa menafkahi keluarganya lagi karena rasa gatal yang mengganggu membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan ia pernah mengalami kelumpuhan hingga tidak bisa bangun dari tempat tidur karena penyakit tersebut.

"Saya pernah tidak bisa bangun karena sekujur tubuh saja tidak bisa digerakkan sehingga hanya bisa tidur di tempat tidur untuk bicara pun susah," kata nya.

Saat ini Basori hanya tinggal bertiga dengan istri dan anak nya, untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari hari mereka hanya bisa mengandalkan bantuan dari warga setempat, karena istri dan anaknya pun tidak memiliki pekerjaan untuk menafkahi keluarga mereka, dan hingga saat ini Basori dan keluarga nya belum pernah mendapatkan bantuan dalam bentuk apa pun dari pemerintah setempat.

Zainal Aripin tetangga Basori mengatakan sangat prihatin terhadap apa yang menimpa Basori, ia mengatakan Basori di mata masyarakat sekitar merupakan sosok warga yang baik dan juga aktif di setiap kegiatan yang diadakan di desa setempat.

"Tentu kami masyarakat sini turut prihatin dengan apa yang menimpa Basori, kami pun berharap ada uluran bantuan dari pemerintah daerah terhadap salah satu masyarakat nya ini yang sedang membutuhkan perhatian lebih sebagai bentuk perhatian kepedulian mereka terhadap masyarakat nya," jelas Zainal. (*)

Editor :