Akses Jalan Ditutup Tembok, Warga Labuhan Ratu: Kami Minta Ada Aliran Air

Tembok yang dibangun ditengah jalan. Foto: Wulan/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Akses jalan di Jalan Untung Suropati, Gang Mataram 3 RT 05, Kelurahan Labuhan Ratu Raya, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung ditutup tembok oleh pemilik tanah, warga minta adanya aliran air agar tidak terjadi banjir jika hujan.
Warga setempat, Eka Handayani mengatakan, penembokan ini bermula pada hari Jumat 10 September 2021 ada yang mendatangi warga sekitar dan mengatakan bahwa akses tersebut akan dibangun sebuah tembok.
"Yang datang itu orang kepercayaan sipemulik tanah, lalu Sabtu kami lapor ke RT tapi Sabtu itu juga turun batu, Minggu udah diukur dan Senin udah mulai dipondasi," kata Eka, Sabtu (18/9/2021).
Eka yang membeli rumah di wilayah tersebut sejak tahun 2010 hanya mengetahui bahwa itu hanya akses jalan biasa, tapi ternyata lahan milik pribadi.
"Saya sejak tahun 2010 tahunya ini jalan tapi ternyata bukan. Kalau kami sih kalau tidak ada jalan lagi gak papa diusahan ada jalan untuk air, tapi kata si pemilik tanahnya gak bisa. Bisa pun dikasih hanya setengah meter, tapi beliau minta dibayarkan Rp1 juta permeternya dan total sepanjang 29 meter," jelasnya.
Ia berharap adanya bantuan dari berbagai pihak, pasalnya hanya tiga kepala keluarga yang diminta untuk membayar uang tanah tersebut sebesar Rp14.5 juta.
"Bulan lalu sempat berembuk sama pemilik, informasinya namanya Bambang dan bilang akan ditutup, kita tanya kan soal jalan katanya bukan urusan saya, bahkan jalan air juga tidak ada," jelas Eka.
Warga sekitar pun tak mengetahui persis apa motif pemilik melakukan penutupan tersebut.
"Alasannya itu ada dua versi gak tahu mana yang benar, katanya mau bangun rumah anaknya dan yang kedua beberapa kali ada orang mau beli tanah tidak jadi karena ada jalan," ungkapnya.
Atas penembokan tersebut warga sudah mengadukannya ke apartur setempat, namun berdasarkan informasi yang didapat oleh warga bahwa tidak adanya dana untuk membeli tanah.
"Untuk kelurahan sudah melalui RT, informasinya terakhir ini tidak ada dana untuk membeli tanah, warga ingin ada jalan. Karena kalau ada hajatan tidak ada jalan alternatif lain, sakitnya itu yang punya tanya bilang bukan urusan saya," pungkasnya.
Warga lain, Theresia Suryani (47) mengatakan, pihaknya hanya memperjuangkan jalan air saja agar tidak mengakibatkan banjir di wilayah tersebut jika terjadi hujan lebat.
"Kan ditutup seperti itu otomatis air gak bisa ngalir kalau air di pinggir tidak papa, tapi kan tidak ada aliran jalan nanti malah masuk ke rumah. Jadi saya perjuangan jalan air. Kata yang punya tanah tidak mau berkurang tanahnya saya ambil inisiatif untuk dibayarkan, karena ini tanah pribadi jadi kami tidak pnya hak. Intinya kami minta ada saluran air," katanya. (*)
Video KUPAS TV : Perairan Teluk Lampung Tercemar Limbah Hitam Mirip Aspal
Berita Lainnya
-
Aksi Solidaritas untuk Palestina Berhasil Galang Dana 620 Juta
Jumat, 30 Mei 2025 -
Perkuat Sinergi, PLN Audiensi Bersama Kapolda Lampung Jelang Hari Lahir Pancasila
Jumat, 30 Mei 2025 -
Mayat Bocah Ditemukan Mengapung di Sungai Way Balau Bandar Lampung
Jumat, 30 Mei 2025 -
Transaksi Gak Libur, BRImo Tetap Aktif Saat Kamu Liburan
Jumat, 30 Mei 2025