Limbah yang Ditemukan di Lampung Timur Beda dengan di Lamsel
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Bagian Sumber Daya Mineral (SDM) Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas), Rofiqoh, turun ke Pesisir Pantai Laut Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Rabu (15/9/2021).
Kedatangan SDM Lemigas bersama jajaran anggota Polda Lampung, dan Gakum KLHK itu guna memastikan kondisi Pesisir Labuhan Maringgai dari keberadaan limbah yang menyerupai aspal.
Keberadaan limbah di Pesisir Lampung Timur tidak banyak ditemukan, hanya beberapa genggam yang didapat.
Rofiqoh menjelaskan, kondisi limbah yang ditemukan di Pesisir Labuhan Maringgai beda dengan yang ditemukan di Pesisir Lampung Selatan dan Pesawaran.
"Ada sih di Labuhan Maringgai, tapi hanya sedikit sekali dan beda sama yang di pesisir Lampung Selatan, ini kami bawa beberapa sampel untuk membuktikan jenis limbah apa," kata Rofiqoh.
Perbedaan limbah tersebut yakni, limbah yang ditemukan di Pesisir Lampung Selatan kondisinya benar-benar padat lengket, namun yang ditemukan di pesisir Lampung Timur tidak begitu lengket dan menyerupai minyak.
Namun untuk memastikan jenis limbah tersebut, Rofiqoh bersama rombongan memasukkan beberapa sampel ke dalam plastik, guna dibawa ke laboratorium.
Rofiqoh juga mengaku tidak berani menduga limbah tersebut bersumber dari mana.
Sementara Camat Labuhan Maringgai, Agustinus, membenarkan ditemukan limbah di Pesisir Lampung Timur, tepatnya di Labuhan Maringgai sudah dua kali yakni 2020 dan terakhir Agustus 2021.
Agustinus juga tidak bisa memastikan limbah tersebut berasal dari mana. "Kalau persoalan perusahaan pengeboran minyak di Lampung Timur memang ada sudah 10 tahun lebih," kata Agustinus.
"Dulu bernama Cenox, namun sekarang sudah berganti nama Pertamina. Selain pengeboran minyak, perusahaan yang berhubungan migas ada juga di Desa Sriminosari yakni PGN," terangnya. (*)
Video KUPAS TV : PERAIRAN TELUK LAMPUNG TERCEMAR LIMBAH HITAM MIRIP ASPAL
Berita Lainnya
-
Pabrik Singkong Tutup, Petani di Lamtim Kesulitan Jual Singkong
Jumat, 31 Januari 2025 -
Pengunjung Wisata Kali Alam Srimenanti Lamtim Kecewa Panitia Lebih Pentingkan Pejabat
Rabu, 29 Januari 2025 -
Cerita Pengupas Singkong di Lampung Timur, Diupah Rp 10 Ribu per 45 Kg
Selasa, 28 Januari 2025 -
Nelayan di Lampung Timur Tewas Diduga Akibat Ledakan Bom Ikan
Minggu, 26 Januari 2025