• Jumat, 26 April 2024

Masyarakat Keluhkan Galian Pipa PDAM di Jalan Pajajaran Pringsewu

Senin, 13 September 2021 - 15.07 WIB
612

Galian Pipa PDAM jalan Pajajaran Siliwangi, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu. Foto: Gamel/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Masyarakat keluhkan banyaknya tanah bekas galian penanaman pipa milik PDAM Way Sepasang Pagelaran Utara yang dibiarkan terbuka begitu saja tanpa adanya petugas atau pekerja proyek di jalan Pajajaran Siliwangi, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu.

Berdasarkan pantauan kupastuntas.co di lokasi, pipa berukuran besar yang terletak di dalam galian tanah yang terbuka dapat dilihat oleh masyarakat sekitar yang melintas di sana dengan mata telanjang.

Terlebih lagi gundukan tanah merah bekas galian yang menggunung ditimbun di dekat badan jalan, sehingga membuat jalan menjadi sempit. Selain itu, hari ini area tersebut diguyur hujan dari pagi hingga saat ini, hal itu menambah buruk keadaan jalan.

Alhasil area jalan yang menjadi objek galian menjadi kotor hingga ke badan jalan karena guyuran hujan mengenai gundukan tanah bekas galian yang mengalir ke jalan.

Terpantau pula bahwa pengendara baik motor dan mobil harus berkendara dengan sangat hati-hati karena keadaan jalan yang licin dan berlubang.


Kepala Pekon Siliwangi, Maryono mengatakan, sepanjang 500 meter jalan di Siliwangi terdapat lokasi galian dan tidak hanya itu dirinya juga meminta warga yang melintasi area sekitaran galian untuk berhati-hati saat melintasi kawasan tersebut.

"Harap berhari-hati bagi pengguna pengendara baik roda dua dan roda empat. Tidak sedikit warga terbalik di jalan Pajajaran Siliwangi. Licinnya jalan akibat tanah merah dari galian PDAM tersiram air hujan. Termasuk tadi pagi kedua anak saya terguling di jalan itu," jelas Maryono. 

Keadaan tersebut bukan hanya merugikan warga sekitar atau pun pengendara saja melainkan pedagang kaki lima pun turut terkena dampak dari adanya galian pipa PDAM salah satunya adalah Ustiana (28) warga Siliwangi pedagang makanan takoyaki di kecamatan Banyumas, Pringsewu. 

Ia mengatakan bahwa galian pipa itu merugikan jualannya karena sejak galian sampai ke lokasi dagangannya, dirinya jadi sulit mendapat pembeli karena lokasi jalan yang kotor membuat pengendara yang melintas di sana enggan untuk mampir membeli jualannya.

Lantaran kesal atas situasi buruk yang dialaminya, dirinya pun sudah tidak berjualan selama 3 hari karena dirugikan dengan adanya kondisi itu.

Ia pun memberikan informasi jika galian di dekat lapak jualannya sama kondisinya dengan yang ada di daerah Siliwangi yakni becek, licin dan kotor.

Pengendara motor  banyak yang menjadi korban kecelakaan karena galian dan mobil yang melintas juga sedikit tergelincir dari kondisi lurus hingga berubah arah menjadi belok sedikit atau terselip. 

"Galian itu kalau hujan becek kaya sawah kalau panas debunya gak karuan nempel di alat-alat dan tempat dagang saya. Motor yang mau datang mampir ke dagangan saya juga jadi gak bisa parkir karena kondisi kayak gitu.  Efek bagusnya di saya gak ada apa-apa. Mobil sampai ada yang selip-selip, motor jatuh, jalan makin sempit dan aspal tertutup dengan tanah merah bekas galian," terangnya, Senin (13/9/2021).

Dari informasi yang didapat dari Ustiana diketahui bahwa galian ini mulai ada dan ia rasakan sejak 1 bulan belakangan ini untuk di daerah Siliwangi dan Banyumas.

Sebelumnya juga pernah ada galian yang sama yakni di daerah Giri Tunggal dan Giri Mulyo meskipun kini telah selesai.

Ia berharap ada tindakan pasti dari pihak kelurahan kecamatan maupun pihak PDAM untuk mengatasi permasalahan yang ada akibat galian ini khususnya terkait dengan jalan raya yang mendapat imbas akibat galian pipa juga adanya perbaikan maupun pelebaran jalan di sekitar lokasi galian. (*)


Video KUPAS TV : BUDIDAYA MADU TRIGONA DI HALAMAN RUMAH DAPAT UNTUNG BESAR