Warga Tejoagung Metro Timur Keluhkan Pembangunan Talud

Warga RT 31 RW 07, Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur saat melakukan gotong-royong memperdalam talud. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Memasuki musim penghujan, Warga RT 31 RW 07, Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, mengeluhkan pembangunan talud yang baru rampung dikerjakan di wilayah tersebut.
Pasalnya, talud tersebut hingga kini belum dapat digunakan maskimal oleh warga, lantaran permukaan tanah galian yang lebih tinggi dibandingkan yang lain.
Rio Sandoro (36) warga setempat mengungkapkan, talud yang baru rampung dibangun sekira bulan Juli 2021 lalu itu kondisi permukaan tanahnya tidak sama dengan yang lain. Sehingga, air yang seharusnya mengalir tidak dapat melintasi talud tersebut.
"Jadi gini, talud dari atas itu kan dalam satu meter lebih, nah kok yang di bawah ini malah lebih tinggi. Jadi air yang dari atas itu tertahan disini, gak bisa langsung mengalir karena permukaan tanah disini lebih tinggi dibandingkan yang lainnya," kata Rio, kepada Kupastuntas.co, Minggu (12/9/2021).
Rio juga menceritakan, wilayahnya merupakan lokasi rawan banjir, sehingga keberadaan talud maupun irigasi merupakan hal penting agar debit air yang tinggi dapat lancar mengalir.
"Saluran air ini panjangnya kurang lebih 100 meter dan ini kan belum berfungsi baik. Seharusnya kedalaman irigasi yang dibuat harus menyamakan dengan irigasi yang lain jadi air bisa lancar mengalir. Kita sudah pernah memberitahukan sebelumnya sama pekerja di lokasi supaya kedalaman irigasi yang dibuat disamakan dengan yang lain, tapi nggak dihiraukan," ungkapnya.
Akibat dugaan salah konstruksi bangunan talud tersebut, masyarakat setempat melakukan gotong- royong untuk memperdalam saluran agar air dapat mengalir.
"Karena ini jadi warga gotong-royong memperbaiki saluran irigasi yang sebelumnya dikerjakan oleh rekanan pemborong. Karena disini kalau hujan deras sering banjir. Dulu banjir terparah tahun 2018, rumah warga sampai terendam dan paling dalam mencapai 2 meter," jelasnya.
Rio juga menceritakan, saat banjir para di kawasan tersebut pada 2018 lalu, Walikota Metro periode sebelumnya Pairin langsung meninjau kawasan tersebut.
"Pas banjir dulu pak Pairin itu kesini dan pernah berjanji akan membuatkan talud di lingkungan ini, tapi gak ada kabar lagi," pungkasnya.
Hal senada diutarakan Ketua RT 31 RW 07, Selamet, yang menjelaskan bahwa gotong-royong memperbaiki talud merupakan inisiatif warga setempat guna mengantisipasi banjir.
"Ya ini memang merupakan inisiatif warga sini, karena melihat kondisi cuaca yang tidak menentu kita khawatirkan terjadi hujan deras dan banjir makanya kita sepakati adakan gotong royong untuk memperbaiki saluran air supaya lancar mengalir ditempat ini," ujarnya.
Kini warga berharap, memasuki musim penghujan Pemkot Metro dapat memaksimalkan pembangunan saluran irigasi, talud maupun tersier khususnya di wilayah rawan banjir di Metro. (*)
Video KUPAS TV : PERAIRAN TELUK LAMPUNG TERCEMAR LIMBAH HITAM MIRIP ASPAL
Berita Lainnya
-
BK Hentikan Proses Penanganan Laporan Dugaan Perselingkuhan Oknum DPRD Metro
Kamis, 08 Mei 2025 -
29 Jalan dan Trotoar Rusak di Metro Timur Diperbaiki Tahun Ini, Telan Anggaran 7,4 Miliar
Rabu, 07 Mei 2025 -
Hanya Lima Gapoktan di Metro Terima Bantuan POC, DKP3 Akui Belum Tahu Detailnya
Selasa, 06 Mei 2025 -
YBM BRILiaN BO Metro Salurkan Bantuan Beras dan Al Quran untuk Santri Pondok Pesantren se-Metro
Selasa, 06 Mei 2025