Pemprov Lampung Siap Bantu Permodalan Petani Porang Melalui KUR

Porang dalam bentuk chip yang diproduksi oleh Koperasi Sabalam.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan siap menemukan petani porang dengan dunia perbankan guna mendapatkan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR).
"Kami sudah pernah ketemu dengan beberapa komunitas petani porang. Mereka minta dukungan dari sisi pembiayaan yang nanti akan dihubungkan dengan perbankan untuk mendapatkan KUR," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Umihani, saat dimintai keterangan, Minggu (12/9/2021).
Ia mengatakan, tanaman porang saat ini tengah diminati oleh pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga para petani membutuhkan pendampingan guna meningkatkan kualitas panen dan produknya sendiri.
"Sekarang permintaannya bagus, tentunya dari akses pasar tidak ada masalah. Tentunya yang kita dukung bagaimana porang ini bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat," kata dia.
Guna meningkatkan nilai tambah, lanjut dia, tentunya masyarakat dapat menjadikan porang sebagai bahan pokok olahan seperti beras, chip, hingga tepung yang dicampurkan untuk bahan makanan.
"Sehingga ini memerlukan peralatan produksi sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan otomatis menyerap tenaga kerja. Permintaan saat ini ada yang dalam negeri ada juga dalam ekspor sehingga dicoba untuk dipenuhi semua," ungkapnya.
Sementara itu Ketua Koperasi Sabalam Lampung, Supriyanto mengatakan, porang saat ini tengah diminati oleh masyarakat Lampung. Saat ini tercatat ada 31 kelompok tani porang yang menjadi binaan koperasi tersebut.
"Kami saat ini tengah fokus memberikan edukasi, pendampingan dan juga penyediaan bibit untuk para petani porang ini. Kebanyakan disini yang kami siapkan adalah bibit dari katak nya," kata dia.
Menurutnya, bibit katak tersebut memiliki beberapa keunggulan seperti lebih tahan dari penyakit dan juga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi. Bibit katak tersebut dibanderol dengan harga Rp170 ribu hingga Rp200 ribu per kilogram.
"Tahun depan harapannya kita bisa kirim dalam bentuk chip. Kita juga coba minta untuk ekspor ke China, Jepang, Eropa. Syarat ekspor China dan Jepang syaratnya hanya kering kadar air 12 persen. Eropa harga tinggi tapi agak sulit syaratnya kadar air 10 persen," kata dia. (*)
Video KUPAS TV : PERAIRAN TELUK LAMPUNG TERCEMAR LIMBAH HITAM MIRIP ASPAL
Berita Lainnya
-
Reses di Natar, Sudin Ingatkan Bahaya Judi Online dan Maraknya Aksi Begal
Senin, 09 Juni 2025 -
Serap Aspirasi Masyarakat Tanjung Bintang Lampung Selatan, Sudin Ajak Perangi Judi Online dan Pornografi
Senin, 09 Juni 2025 -
Ramai Grup Pasangan Sejenis di Medsos, Sosiolog Ingatkan Peran Keluarga dan Negara
Senin, 09 Juni 2025 -
Tahun Ajaran 2025/2026 Uang Komite Dihapus, MKKS SMA Lampung Siap Taat
Senin, 09 Juni 2025