Bernilai Ekonomis, Agus Pujiono Warga Lamtim Budidaya Lebah Trigona
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Agus Pujiono (44) warga Desa Braja Sakti, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, memanfaatkan sebagian halaman rumah nya untuk budidaya lebah jenis trigona.
Sedikitnya seratus koloni (rumah) lebah trigona berjajar beraturan dengan media rumah dari potongan kayu yang sudah didesain sedemikian rupa, potongan asbes menjadi atap rumah lebah untuk menghindari hujan dan sengatan matahari secara langsung, satu lubang kecil se ukuran jari orang dewasa menjadi pintu keluar masuk ribuan lebah.
"Seratus koloni lebah trigona ini sengaja saya karantina, dan nantinya koloni tersebut akan kami berikan kelompok tani yang menjadi binaan saya, tujuan untuk sumber tambahan ekonomi masyarakat," kata Agus Pujiono saat dimintai keterangan, Minggu (12/9/2021).
Di lokasi karantina lebah trigona terdapat bunga jenis Air Mata Pengantin (AMP) dengan warna bunga merah muda, kenapa memilih bunga AMP sebagai bahan makanan lebah, sebab tanaman AMP bunganya tidak pernah putus, dan mudah perawatan nya.
Perjuangan pria 44 tahun itu membudidayakan lebah trigona sejak 2004 namun mulai dikenal oleh pemerintah khususnya dari Dinas Kehutanan 2018, artinya setelah semenjak dikenal oleh pemerintah Agus Pujiono menjadi pembina beberapa kelompok tani pembudidaya lebah trigona.
"Dan budidaya lebah trigona saat ini banyak di lakukan oleh kelompok tani atau individu, karena madu trigona memiliki nilai ekonomis tinggi," kata Agus.
Terkait pasar, Agus memaparkan harga umum madu lebah trigona dibanderol seharga 200 ribu dalam kemasan 200 mil, atau seribu rupiah satu mil nya, dan minat konsumen cukup tinggi menurut Agus.
"Konsumen atau peminat madu trigona cukup tinggi, saya memiliki 100 koloni masih kewalahan, beberapa mini market di seputaran Way Jepara sudah banyak yang membeli madu trigona dari saya, makanya untuk memenuhi kebutuhan pasar saya memberikan pembinaan kepada sejumlah petani," jelas pria berambut gondrong itu.
Terkait produksi madu, ketika koloni sudah berproduksi, satu koloni bisa menghasilkan setengah liter madu dan pemanenan bisa dilakukan satu bulan dua kali. (*)
Video KUPAS TV : PERAIRAN TELUK LAMPUNG TERCEMAR LIMBAH HITAM MIRIP ASPAL
Berita Lainnya
-
Pabrik Singkong Tutup, Petani di Lamtim Kesulitan Jual Singkong
Jumat, 31 Januari 2025 -
Pengunjung Wisata Kali Alam Srimenanti Lamtim Kecewa Panitia Lebih Pentingkan Pejabat
Rabu, 29 Januari 2025 -
Cerita Pengupas Singkong di Lampung Timur, Diupah Rp 10 Ribu per 45 Kg
Selasa, 28 Januari 2025 -
Nelayan di Lampung Timur Tewas Diduga Akibat Ledakan Bom Ikan
Minggu, 26 Januari 2025