Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung saat ini mulai menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi secara bertahap di semua moda transportasi baik darat, laut, udara maupun perkeretaapian. 

"Aplikasi PeduliLindungi ini merupakan program dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Kita sedang melaksanakan uji coba dan akan digunakan secara menyeluruh namun bertahap," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, saat dimintai keterangan, Rabu (8/9/2021).

Ia melanjutkan, aplikasi PeduliLindungi tersebut memiliki beragam manfaat seperti membantu petugas dalam memastikan proses validasi dokumen kesehatan calon penumpang yang dilakukan secara digital.

"Jadi dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi ini lebih aman, cepat, mudah dan sederhana. Selain itu juga meminimalkan kontak fisik antara petugas dan calon penumpangnya sendiri karena semua dilakukan secara digital," ungkapnya.

Menurutnya, pada tahap awal ini moda transportasi yang sudah menerapkan aplikasi PeduliLindungi ialah transportasi yang melayani penumpang dengan tujuan ke berbagai provinsi.

"Simpul transportasi yang sudah menerapkan ialah Bandara Radin Inten dan Pelabuhan Bakauheni meskipun belum sempurna karena akan dimasukkan aplikasi verizy di dalamnya. Kita fokus dulu untuk perjalanan yang keluar jawa dan dilakukan bertahap," kata dia.

Sementara itu Executive General Manager (EGM) Bandara Radin Inten II, M Hendra Irawan mengatakan, calon penumpang yang akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang telah banyak yang menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

"Presentase nya mencapai 90 persen, jika ada 100 calon penumpang maka yang 90 orang ini sudah menginstal aplikasi PeduliLindungi. Masyarakat saat ini sudah mulai banyak yang paham dan mengerti," ungkapnya lagi.

Menurutnya, penggunaan aplikasi PeduliLindungi cukup membantu petugas dalam melakukan pemeriksaan keaslian dokumen kesehatan mulai dari surat keterangan negatif Covid-19 hingga bukti vaksinasi.

"Karena semua terintegrasi secara nasional kalau tes nya tidak terdata maka tidak bisa masuk. Di Kementerian Kesehatan juga sudah menggunakan new all record yang terhimpun menjadi satu," kata dia. (*)

Video KUPAS TV : HARGA TERI NASI DI LAMPUNG TIMUR TURUN DRASTIS