• Jumat, 31 Januari 2025

Komisi IV DPR RI Janjikan Pembangunan Kanal di TNWK Lamtim

Kamis, 02 September 2021 - 20.29 WIB
245

Ketua Komisi IV, DPR RI Sudin saat diwawancarai. Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Ketua Komisi IV, DPR RI Sudin akan memberikan proyek pembuatan kanal senilai 10 Miliar. Hal itu Sudin katakan setelah melakukan dialog bersama pihak Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kamis (2/9/2021).

"Kalau memang persoalan konflik gajah dan manusia bisa diselesaikan dengan membangun kanal sepanjang 8 kilometer, kami bersama rekan rekan Komisi IV siap memperjuangkan," kata Politisi PDI Perjuangan itu.

Sudin menjelaskan, selain akan memperjuangkan pembangunan kanal, dirinya juga berjanji akan memperjuangkan pengadaan alat berat jenis Ekskavator, yang berfungsi sebagai perawatan kanal dan keperluan lainya. Bahkan hari ini (Kamis) Sudin bersama rekan rekan Komisi IV menyerahkan bantuan lima sepeda motor pemadam kebakaran dengan tangki kapasitas 500 liter.

"Ternyata persoalan di TNWK ini serius dan baru ini saya mendengar kalau konflik gajah yang sudah belasan tahun tidak menuai solusi itu, ternyata persoalannya hanya kanal (pembatas), maka kami akan perjuangkan," ucap Sudin.

Selain itu, Sudin juga akan melakukan revisi undang undang perburuan yang dinilai terlalu ringan, sehingga pemburu di dalam hutan TNWK tidak pernah jera, revisi akan segera di bahas tentunya dengan hukuman dan denda yang lebih berat.

"Kenapa pemburu tidak pernah jera, dan kebakaran hutan dalam hutan di TNWK selalu terjadi hingga 50 kejadian, karena hukuman pemburu terlalu ringan," tegas Sudin.

Sementara Ketua DPRD Lampung Timur, Ali Johan Arif mengatakan, persoalan konflik gajah di Lampung Timur sejak 15 tahun lebih belum pernah selesai, tidak pernah ada solusi, sebenarnya solusinya jelas bangunkan kanal pembatas hutan antara perkampungan, panjang nya 8 kilo meter, diperkirakan nilai 10 miliar.

"Kalau kehadiran anggota Komisi IV DPR RI ini tidak bisa membantu, ya sudah selesai, tidak ada solusi, kalau soal proposal sudah puas sudah terlalu banyak diajukan ke Pusat, tapi tidak terealisasi," ucapnya. (*)

Editor :