Komisi IV DPRD Bandar Lampung Minta Disdik Awasi Simulasi PTM Secara Ketat

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Ali Wardana saat dimintai keterangan. Foto: Rohmah/Kupastuntas.co
Kupastuntas,co, Bandar Lampung - Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Ali Wardana minta Dinas Pendidikan (Disdik) setempat untuk mengawasi simulasi PTM secara ketat.
“Dalam rangka menjaga protokol kesehatan, sudah kita sampaikan ke dinas pendidikan, kita juga minta gurunya untuk disiplin. Seperti ketika mengajar tidak meninggalkan ruangan kelas sebelum mata pelajarannya selesai. Karena kalau meninggalkan kelas, ditakutkan siswa sekolah akan berkerumun. Kita tidak inginkan itu, kita minta dari dinas pendidikan untuk mengawasi itu,” kata Ali Wardana usai Hearing bersama Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Rabu (1/9/2021).
Ia juga meminta kepada Dinas Pendidikan untuk benar-benar mempersiapkan protokol kesehatannya agar simulasi ini dapat berjalan dengan baik.
“Sudah sampai ada beberapa sekolah yang akan melakukan simulasi PTM. Sekolah itu juga sudah kita lihat persiapan mulai dari vaksinasi guru. Vaksinasi guru sudah 80 persen telah dilakukan,” ungkapnya.
“Khusus bagi sekolah yang melaksanakan PTM terbatas ini nanti, siswa juga mulai divaksin mulai Jumat (3/9) sebanyak 7 ribu dosis, dan akan menyusul 10 ribu lagi vaksin guru dan siswa,” tambahnya.
Serta Ia meminta agar guru yang belum divaksin untuk tidak mengajar PTM dulu terlebih dahulu.
“Jadi nanti yang mengajar PTM yang sudah divaksin, yang belum vaksin mengajar secara daring saja,” ungkapnya.
Kemudian untuk kesiapan sekolah, Ia juga menyampaikan bahwa sekolah-sekolah tersebut telah di pasang sekat di meja siswa.
Ia juga berharap perpanjangan PPKM Level 4 untuk Bandar Lampung bisa berakhir pada 6 September agar PTM ini juga nantinya benar-benar bisa diterapkan ke sekolah lainnya.
“Mudah-mudahan setelah tanggal 6 itu kita tidak diperpanjang, jika tidak diperpanjang pun dengan adanya simulasi ini maka sekolah-sekolah ini sudah siap dan kami DPRD nanti akan turun ke 6 sekolah yang dijadikan sekolah sampel,” ujarnya.
Kemudian jika pada simulasi ini terjadi kasus positif, Ali menyampaikan akan dilakukan penutupan sekolah yang terjadi kasus untuk sementara.
“Kalau muncul kasus positif setelah PTM, langsung akan kita perintahkan tutup sekolah itu sampai dengan selesai dulu klaster Covid-19. tidak ada lagi siswa yang tidak masuk karena positif, langsung kita tutup dan hentikan simulasi PTM,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa simulasi PTM ini juga memang sebaiknya dilakukan tanpa melihat zona per kecamatan.
“Karena kalau kita lihat zona per kecamatan, nunggu semua kuning atau hijau, bisa-bisa kita tidak akan PTM, daring terus,” tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
YBIL Gugat PT Bumi Persada Langgeng ke PN Tanjung Karang atas Sengketa Lahan di Kemiling
Selasa, 06 Mei 2025 -
8000 Ijazah Belum Diambil, Disdikbud Lampung Godok Rencana Diantar Langsung
Selasa, 06 Mei 2025 -
Badan Gizi Nasional: Dapur MBG Tingkatkan Gizi Siswa dan Buka Peluang Kerja di Lampung
Selasa, 06 Mei 2025 -
Pansus Tata Niaga Singkong Ancam Sanksi Tegas Perusahaan Langgar Instruksi Gubernur
Selasa, 06 Mei 2025