Wasis Nyaris Tewas Diamuk Tiga Gajah Liar TNWK
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Wasis (48) warga Desa Labuhanratu VI, Kecamatan Labuhanratu, nyaris tewas saat dikejar dan diamuk tiga ekor gajah liar Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Akibat peristiwa itu, Wasis mengalami bengkak pada paha kanan dan perut bagian bawah akibat ditendang seekor gajah.
Saat ditemui kupastuntas.co, Pria 48 tahun tersebut duduk sambil menahan sakit pada perut dan paha kanan nya, berusaha menceritakan peristiwa mengerikan yang terjadi pada Minggu (29/8/2021) malam itu. Terlihat pipi sebelah kiri mengalami luka gosong akibat terbentur setelah di tendang binatang berbelalai itu.
"Pokoknya malam itu, saya pasrah dan bahkan saya berfikir mati malam itu, karena saya dikejar tiga ekor gajah dewasa, satu dari belakang dua lainnya dari samping kiri dan kanan. Setelah gajah sebelah kiri mendahului saya, langsung dihadang dan kaki depan nendang paha," kata Wasis, saat ditemui di rumahnya, Selasa (31/8/2021).
Wasis melanjutkan ceritanya, untung saja saat di tendang gajah dirinya tidak pingsan, namun berhasil melarikan diri, dan tiga ekor gajah tidak berhenti di situ terus melakukan pengejaran, dan kondisi malam Wasis hanya mampu melihat dengan samar, karena tidak berani menyalakan senter.
"Untung ada kanal pembatas hutan dan perkebunan warga, saya langsung turun ke kanal yang dalam nya sekitar 1,8 meter, karena kanal sempit sehingga tiga ekor gajah tidak bisa masuk, namun tiga gajah itu tetap nunggu di tepi kanal," lanjutnya.
Di dasar kanal pun pria 48 tahun itu tidak berani bergerak, yang menyebabkan suara dan mengundang reaksi gajah untuk berusaha merangsek kedalam kanal. Saat itu dalam benak nya, pria yang tinggal di Desa Labuhanratu VI selamat atau mati, sebab tiga ekor gajah masih berada di tepi kanal dan berusaha merangsek ke bawah.
Untung beberapa menit kemudian, suara petasan bersahutan, sehingga tiga gajah liar tersebut masuk kedalam hutan dan meninggalkan Wasis yang masih menyembunyikan dirinya. Setelah ada teriakan beberapa orang yang dekat dari kanal tersebut Wasis keluar dari kanal.
"Setelah kawan panggil nama saya dan dekat dengan kanal tempat saya sembunyi, artinya saya sudah aman dari kejaran binatang besar itu, saya keluar, dan saya langsung di bawa ke rumah sakit terdekat," terangnya.
Sebenarnya malam itu, Wasis bersama rekan rekan nya yang jumlahnya 24 orang, sengaja berjaga tanaman dari serangan gajah liar. Sebab selama satu bulan penuh kawanan gajah liar keluar dari hutan, namun tempat nya berganti-ganti, senyata tanaman singkong warga Desa Labuhanratu VI memasuki usia produksi jika tidak di tunggu maka habis dimakan gajah liar.
"Gajah liar itu sekali keluar satu rombongan bisa 35 ekor, kalau tanaman gak ditunggu ya habis, makanya menunggu tanaman pinggir hutan TNWK itu taruhan nya nyawa," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : NELAYAN DI LAMTIM JADI BEGAL HP, LANGSUNG DIRINGKUS POLISI
Berita Lainnya
-
Pabrik Singkong Tutup, Petani di Lamtim Kesulitan Jual Singkong
Jumat, 31 Januari 2025 -
Pengunjung Wisata Kali Alam Srimenanti Lamtim Kecewa Panitia Lebih Pentingkan Pejabat
Rabu, 29 Januari 2025 -
Cerita Pengupas Singkong di Lampung Timur, Diupah Rp 10 Ribu per 45 Kg
Selasa, 28 Januari 2025 -
Nelayan di Lampung Timur Tewas Diduga Akibat Ledakan Bom Ikan
Minggu, 26 Januari 2025