Harga Cabai Anjlok, Ini Penjelasan Dinas Perdagangan Bandar Lampung

Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Adiansyah. Foto
Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Harga cabai di pasar Bandar Lampung relatif anjlok dalam beberapa hari ini.Penurunan harga cabai ini dirasakan oleh Lia (48) yang merupakan pedagang cabai di Pasar Pasir Gintung.
Ia mengatakan semua jenis cabai mengalami penurunan harga terutama selama pendemi Covid-19.“Tapi dua hari ini agak naik karena barangnya berkurang, kemungkinan karena petani nya tidak metik,” ungkapnya, Selasa (31/8/2021).
Ia menjelaskan bahwa hari ini cabai merah berada di kisaran Rp 20 ribu per kilogram nya.“Kalau hari ini cabai naik. Kemarin itu cuma Rp 13 sampai 15 ribu per kilogram. Cabai rawit dari Rp 30 ribu turun menjadi Rp 25 ribu. Cabai jengki juga turun dari Rp 18-20 ribu menjadi Rp 12 ribu per kilogram,” katanya.
Ia menuturkan bahwa hal ini dikarenakan pembeli dari rumah makan berkurang, yang biasanya membeli 10 kilogram disaat pandemi hanya memesan 3 kilogram saja.
"Malahan cabai merah besar itu sekarang Rp 9-10 ribu per kilogram, padahal sebelumnya Rp 15-18 ribu,” imbuhnya.
Lanjutnya, permintaan yang menurun karena PPKM ini sangat berpengaruh terhadap pendapatannya. Sehingga menurunkan harga pasar merupakan salah satu cara agar dagangannya cepat habis.
“Kalau dagangan saya ini pasokan nya dari Jawa. Kalau dari sini saja ya tidak cukup,” tuturnya.
Kemudian Kepala Dinas Perdagangan Bandar Lampung, Adiansyah mengatakan bahwa penurunan harga cabai saat ini dikarenakan panen serentak yang ada di petani-petani cabai.
“Untuk penurunan ini, informasi yang saya terima itu dikarenakan panen nya di tingkat petani itu serentak ya atau masih musim panen raya,” ungkapnya.
Sehingga banyaknya barang di pasaran namun permintaan konsumen yang tetap bahkan cenderung turun mengakibatkan harga jual nya turun.
“Kalau kita lihat dari segi pedagangan nya, sebenarnya justru harga turun itu kita senang ya karena daya beli akan semakin tinggi,” ungkapnya.
Meski demikian, Ia juga mengaku prihatin jika melihat dari sisi petani, karena dengan modal yang cukup besar ternyata penjualannya malah rendah.
“Bayangkan saja misalnya di pasar sudah Rp 13-15 ribu, di tingkat petani harganya berapa,” katanya.
Ia juga menyarankan agar Dinas Pertanian lebih memperhatikan masalah ini dan mencarikan solusi agar musim panen petani tidak serentak.
“Karena ini sudah berulang kali terjadi, tahun kemarin juga seperti ini. Harga anjlok petani kecewa. Tapi kalau komoditi cabai, di Bandar Lampung tidak begitu banyak ya. Yang banyak produksi cabai itu Pesawaran dan Pringsewu,” tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : KEPALA DESA PECAT KETUA RT, BERUJUNG MASUK PENGADILAN
Berita Lainnya
-
Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tidak Transparan Soal Proyek Pupuk Organik Cair 5,5 Miliar
Rabu, 07 Mei 2025 -
YBIL Gugat PT Bumi Persada Langgeng ke PN Tanjung Karang atas Sengketa Lahan di Kemiling
Selasa, 06 Mei 2025 -
8000 Ijazah Belum Diambil, Disdikbud Lampung Godok Rencana Diantar Langsung
Selasa, 06 Mei 2025 -
Badan Gizi Nasional: Dapur MBG Tingkatkan Gizi Siswa dan Buka Peluang Kerja di Lampung
Selasa, 06 Mei 2025