• Jumat, 29 November 2024

Dinas PPPA : 2.800 Perempuan di Pesibar Jadi Kepala Keluarga Selama Pandemi

Rabu, 25 Agustus 2021 - 13.35 WIB
202

Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pesisir Barat, Rabu, (25/08/2021).

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Sebanyak 2.800 perempuan menjadi kepala rumah tangga di Pesisir Barat selama pandemi. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bambang Sugiman.

"Berdasarkan data kita dari tahun 2020 hingga sekarang ada sebanyak 2.800 perempuan di Pesisir Barat yang menjadi kepala rumah tangga," jelas Bambang saat dikonfirmasi, Rabu, (25/08/2021).

Bambang menjelaskan kepala rumah tangga perempuan merupakan perempuan yang mempunyai tanggung jawab menghidupi anak dan keluarganya karena ditinggal cerai ataupun ditinggal meninggal oleh suaminya.

Bambang mengatakan mayoritas perempuan yang ditinggal oleh suami nya tersebut sebelumnya merupakan seorang ibu rumah tangga yang tidak mempunyai penghasilan.

“Untuk usia kepala rumah tangga perempuan yang ada di Pesisir Barat tersebut bervariasi, mulai dari yang muda sampai dengan yang memang sudah lanjut usia, dan rata-rata berasal dari keluarga kurang mampu,” tambah Bambang.

Bambang mengatakan pihak nya kini masih akan terus mendata para kepala keluarga perempuan tersebut untuk kemudian diberikan pembinaan khusus untuk peningkatan ekonomi kreatif bagi kepala rumah tangga perempuan yang ada di Pesisir Barat.

"Harapan kita dengan diberikan pembinaan tersebut, kepala keluarga perempuan yang ada di Pesisir Barat ini bisa meningkatkan taraf perekonomian mereka, sehingga walaupun dengan keadaan nya yang merupakan seorang perempuan ia tetap bisa menghidupi keluarganya dengan layak," jelas Bambang.

Bambang menambahkan pembinaan yang akan diberikan nantinya berupa pelatihan kerajinan atau pun pelatihan usaha lainnya yang memang bisa membantu para perempuan untuk meningkatkan taraf perekonomian mereka.

"Nanti akan kita berikan pelatihan untuk kerajinan tangan, kemudian pelatihan pembuatan usaha makanan UMKM seperti membuat abon ikan, stick keju dan jenis makanan UMKM lain nya," kata Bambang.

Nantinya kata bambang, pembinaan tersebut akan dilakukan secara bertahap mengingat keterbatasan anggaran saat ini sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pembinaan secara sekaligus.

Bambang berharap dengan adanya pembinaan tersebut kepala keluarga perempuan yang ada di Pesisir Barat dapat memanfaatkan ilmu yang didapat untuk kemudian bisa meningkatkan taraf ekonomi khusus untuk kepala keluarga perempuan tersebut. (*)

Video KUPAS TV : DAMPAK PENYEKATAN, PENGENDARA MOTOR PADATI PASAR

Editor :