Kemenag Lampung Tegaskan Belum Ada Kepastian Soal Keberangkatan Jemaah Umrah

Kabid Penyelengara Haji dan Umroh (PHU) pada Kanwil Kemenag Lampung, Ansori F Citra saat dimintai keterangan, Kamis (19/8/2021). Foto: Ria/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kabid Penyelengara Haji dan Umroh (PHU), pada Kanwil Kemenag Lampung, Ansori F Citra menegaskan, sampai saat belum ada kepastian soal keberangkatan jemaah umrah asal Indonesia, terkhusus asal Provinsi Lampung.
"Arab Saudi memang sudah membuka untuk umrah seluruh dunia. Tetapi khusus untuk Indonesia masih dalam kondisi suspen, artinya sampai saat ini untuk umrah masih di blok," kata Ansori, saat dimintai keterangan, Kamis (19/8/2021).
Ia melanjutkan, syarat yang ditetapkan oleh Arab Saudi untuk jemaah umrah dimasa pandemi Covid-19 kali ini pun dinilai cukup berat. Seperti jemaah harus melewati masa karantina selam 14 hari di negara ketiga, serta telah menjalani vaksinasi yang diakui Arab Saudi.
"Harapan kita jangan ada karantina di negara ketiga, karena belum tentu negara ketiga terima kita. Bahkan bisa jadi negara ketiga itu tingkat pandemi nya tinggi. Bisa saja karantina di Indonesia saja," lanjutnya.
Menurutnya, dengan adanya kewajiban isolasi bagi jemaah umrah selama 14 harus tersebut dinilai dapat memberatkan calon jemaah lantaran biaya yang harus dikeluarkan meningkatkan siginifikan.
"Referensi biaya ini kalau tidak pandemi Rp26 juta. Tapi kalau sekarang ada pengaturan lain Isoman di negara ketiga, vaksin dan segalanya bisa mencapai Rp60 juta. Jika memang jemaah umrah wajib Isoman di negara ketiga, artinya dana juga akan besar," terangnya.
Terdapat beberapa negara selain Indonesia yang sampai saat ini masih dibatasi dalam mengirim jemaah umrah, diantaranya Mesir, India hingga Pakistan.
"Justru negara ini adalah penyumbang terbesar jamaah umrah. Arab Saudi kalau tidak salah mengharapkan 2 juta orang untuk masuk umrah per tahun. Sedangkan negara yang disuspen justru negara yang terbesar," ungkapnya.
Ia menambahkan, Kementerian Agama telah melakukan koordinasi dan melakukan pertemuan dengan Kedutaan Besar Arab Saudi terkait dengan izin pengiriman jemaah umrah.
"Sejak Minggu lalu sudah ada pertemuan, intinya kita butuh kejelasan persyaratan apa saja yang ditentukan Arab Saudi. Intinya hal ini lah yang masih kita bicarakan, sambil menunggu dan berharap Covid-19 melandai," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : LAMPUNG TENGAH PILOT PROJECT PENGEMBANGAN SAPI BELGIAN BLUE
https://www.youtube.com/watch?v=UHOP3Y6YHpo
<div class="embed-responsive embed-responsive-16by9"><iframe class="embed-responsive-item"src="//www.youtube.com/embed/UHOP3Y6YHpo?rel=0&autoplay=1"frameborder="0"allowfullscreen=""></iframe></div>
Berita Lainnya
-
Wirahadikusumah: Media Online Harus Jadi Benteng Informasi di Tengah Maraknya Media Sosial
Selasa, 16 September 2025 -
Stimulus Rp 16,23 Triliun: Menjaga Nafas Ekonomi, Menguji Ketepatan Eksekusi, Oleh: TB Alam Ganjar Jaya
Selasa, 16 September 2025 -
LSM Pro Rakyat Desak Kejagung Bongkar Skandal Proyek Jalan, Jembatan dan Gedung Kantor BPJN Lampung TA 2023–2024
Selasa, 16 September 2025 -
Yusdianto: Putusan Praperadilan Agus Nompitu Harus Jadi Evaluasi Kejati Lampung
Selasa, 16 September 2025