Soal Rencana KBM Tatap Muka, Ini Kata Wakil Walikota Metro

Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman saat menyampaikan pendapatnya dalam rapat pemaparan rencana KBM Tatap Muka yang berlangsung di Guest House Rumah Dinas Walikota Metro.
Kupastuntas.co, Metro - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota setempat menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka nampaknya harus dipertimbangkan.
Pasalnya, Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman meminta dinas terkait tidak terburu-buru membuka kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal tersebut disampaikannya saat pemaparan rencana PTM tahun 2021 yang dilaksanakan di Guest House Rumah Dinas Walikota Metro, Sabtu (14/8/2021) malam.
"Untuk kegiatan belajar mengajar secara tatap muka harus dilakukan dan tidak usah terburu-buru karena pengawasan kegiatan belajar mengajar harus bertanggungjawab sampai ke tingkat orang tuanya, serta apakah seluruh guru sudah melakukan vaksinasi," kata Qomaru seperti dalam rilis yang diunggah akun resmi Pemkot Metro info.metrokota.go.id.
Qomaru juga menekankan, jika KBM Tatap akan tetap digelar maka diharuskan menjalankan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
"Jika ada beberapa kabupaten atau kota di Provinsi Lampung sudah melakukan tatap muka, kemungkinan Kota Metro bisa melakukan hal yang sama dan tetap dilakukan pengawasan sesuai protokol kesehatan yang berlaku," ucapnya.
Hal senada disampaikan Kapolres Metro AKBP Yuni Iswandari Yuyun. Dalam pemaparan rencana PTM yang dilakukan secara virtual dan diikuti oleh Camat, Lurah, serta Kepala Sekolah se-Kota Metro itu, Kapolres meminta KBM tak buru-buru digelar.
"Terkait dengan KBM bahwasannya kita jangan terburu-buru, prediksi kedepannya nanti jika dilaksanakan kita harus mengantisipasi sekolah yang tidak patuh menjalankan sesuai prokes. Kemudian harus ada pengawasan sekolah dan sosialisasi kepada masyarakat. Kepada Dinas Pendidikan untuk bekerja sama dengan Dinas Kominfo dan Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi KBM tersebut," bebernya.
Sementara itu, Plt. Kepala Disdikbud Kota Metro, Puspita Dewi menjelaskan proses rencana kegiatan PTM yang akan digelar mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD).
"Untuk prosesnya nanti akan dilaksanakan dengan pembatasan jumlah peserta pada tingkat SD dan disertai dengan surat persetujuan orang tua dan harus ada Satgas Covid-19 di sekolah.
Selain itu, untuk PTM pada Pendidikan Anak Dini (PAUD) mekanismenya adalah dengan membatasi waktu pertemuan dan jumlah peserta didik serta beraktivitas di luar ruangan.
"Untuk mekanisme pelaksanaan kegiatan PTM pada PAUD meliputi TK dijadwalkan 3 kali pertemuan dalam 1 minggu, kemudian Kelompok Bermain dijadwalkan 2 kali pertemuan dalam 1 minggu dan pelaksanaan kegiatan bermain dan belajar di PAUD dapat dilaksanakan di luar maupun di dalam ruangan. Untuk jumlah kuota kelas dan waktu pada TK dan kelompok bermain maksimal 5 anak per kelas, dan untuk SMA, SMK dan MA sudah menjadi tanggung jawab dari Dinas Pendidikan Provinsi," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : SERBUAN VAKSINASI MARINIR SASAR RATUSAN PEKERJA PELABUHAN BAKAUHENI
Berita Lainnya
-
Harga LPG 3 Kg Mahal, Disdag Minta 220 Pangkalan di Metro Batasi Penjualan ke Pengecer
Rabu, 09 Juli 2025 -
Kejahatan C3 Masih Jadi Momok di Kota Metro, Ini Langkah Pencegahan Polres
Rabu, 09 Juli 2025 -
Hiswana Migas Sidak Agen dan Pangkalan LPG di Metro: Stok Aman Harga Stabil
Selasa, 08 Juli 2025 -
55 Mobil Dinas Metro Dilelang Terbuka, Harga Mulai Rp 7 Jutaan
Selasa, 08 Juli 2025