Capaian Tracing Rendah, Dinkes Pesibar : Masyarakat Masih Banyak yang Menolak
Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Capaian Tracing di Kabupaten Pesisir Barat masih rendah. Hal tersebut disampaikan olehKepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan Pesibar, Arfi Julizar.
"Masyarakat kita masih banyak yang menolak untuk dilakukan tracing, mereka beranggapan bahwa apabila dilakukan tracing mereka khawatir akan di 'Covid-kan' sehingga kita sulit untuk mengidentifikasi riwayat aktivitas orang yang pernah kontak dengan pasien yang telah terinfeksi Covid-19 sebelumnya," kata Arfi saat di konfirmasi, Sabtu (14/08/2021).
Arfi menjelaskan ketakutan masyarakat untuk dilakukan tracing disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerima keadaan yang sedang terjadi saat ini.
"Kita perlu tekankan lagi ke masyarakat mengenai fungsi dari tracing ini sendiri seperti apa supaya kesadaran masyarakat untuk mau di tracing semakin terbuka, yang perlu kita garis bawahi bahwa tujuan tracing ini bukan untuk meng-Covid-kan orang lain tetapi mengidentifikasi orang-orang yang pernah kontak erat untuk memastikan orang tersebut positif atau tidak," jelas Arfi.
Dijelaskannya hasil dari tracing tersebut nantinya akan diinformasikan kepada orang tersebut agar mereka mengetahui mereka terpapar atau tidak.
"Jika hasil nya reaktif tentu akan kita lakukan tes lanjutan baik itu swab antigen ataupun pcr hingga hasilnya dipastikan benar-benar akurat, dan jika hasil nya negatif pun pasti akan kami informasikan bahwa hasil nya negatif jadi tidak ada yang sengaja mau di Covid-kan," tegas Arfi.
Dan untuk orang yang dinyatakan positif pun tentu diberikan penanganan lebih lanjut, jika kondisinya mengalami gejala ringan, dianjurkan untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing, dan kalaupun orang tersebut bergejala berat maka akan dilakukan perawatan secara lebih intensif.
Ia menjelaskan, keterbukaan masyarakat terhadap kondisinya sangat diperlukan, agar proses tracing terhadap orang yang pernah kontak erat dengan pasien terkonfirmasi covid-19 sebelumnya dapat dilakukan secara maksimal untuk menekan penyebaran covid-19 agar tidak semakin meluas.
"Dibutuhkan kerjasama dari masyarakat untuk memaksimalkan program pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 khusus nya untuk pelaksanaan perluasan 3T agar semua orang yang pernah kontak erat busa terlacak dan terdata dengan baik untuk kemudian di lakukan penanganan," tandasnya.
Salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan alasan ia tidak mau di tracing yaitu takut dinyatakan positif covid-19 dan menjadi bahan pembicaraan warga setempat.
"Kita takut kalo di tes nanti jadinya positif, sekarang kan banyak orang yang cuma batuk biasa demam biasa di bilang nya positif covid, jadi takut nya itu, kalau positif kan tau sendiri nanti jadi omongan warga sini," jelasnya.
Berbeda hal nya dengan Sh (52) semenjak anaknya dinyarakan positif covid-19 iya langsung dilakukan testing dan juga tracing oleh tenaga kesehatan setempat tidak ada keraguan dalam dirinya untuk melakukan tracing.
"Kita yakin aja, kalau emng kita yakin tidak terpapar harusnya tidak takut untuk di tes, tujuan dilakukan tes baik buat kita juga buat mastiin kita positif apa enggak, dan alhamdulilah walaupun anak saya positif saya waktu di tes hasilnya negatif, jadi kembali lagi tergantung ke pemikiran masing-masing orang mau percaya atau tidak," jelasnya. (*)
Video KUPAS TV : SATGAS COVID BUBARKAN KERUMUNAN VAKSINASI DI RS ABDUL MOELOEK
Berita Lainnya
-
Mendaki Gunung Lewati Laut, Perjuangan Distribusi Logistik Pilkada Pesibar di Wilayah Terpencil
Selasa, 26 November 2024 -
Rekreasi Siswa PAUD Berujung Bencana, Dua Bocah Terseret Ombak Pantai Ilahan Pesibar, Satu Meninggal Dunia
Sabtu, 23 November 2024 -
Ardjuno Gelar Dzikir Shalawat dan Kidung Dakwah di Dua Daerah, Arinal: Jantung Anak Saya Bagian dari Krui, Saya Janji Akan Membangun Pesisir Barat
Kamis, 21 November 2024 -
Didukung Tokoh Sai Batin dan Bali, Arinal Djunaidi Targetkan Pesibar Jadi Pusat Perikanan Dunia
Kamis, 21 November 2024