• Jumat, 09 Mei 2025

Sekda Metro Sebut Serapan Anggaran Covid-19 di Kelurahan Capai 50 Persen

Selasa, 10 Agustus 2021 - 13.23 WIB
177

Sekertaris Daerah (Sekda) Bangkit Haryo Utomo. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Soal minimnya serapan anggaran Covid-19 di tiap Kelurahan di Kota Metro, Sekertaris Daerah (Sekda) Bangkit Haryo Utomo mengatakan, realisasi anggaran penanganan Covid-19 pada 22 kelurahan untuk Kelurahan Tangguh Nusantara (KTN) dan warga yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah mencapai 50%.

"Untuk anggaran 75 juta itu, pertama untuk KTN, kedua bantuan sembako, kemudian ada operasional KTN tim satgasnya, dan ada beberapa kegiatan yang lain yang mendukung penanganan Covid. Itu masih terus berjalan. Laporan terbaru, dana sudah terserap 50an persen, sambil berjalan terus," kata Bangkit saat dikonfirmasi Kupastuntas.co, Selasa (10/8/2021).

Bangkit juga menyampaikan, dari anggaran tersebut belum ada yang dialokasikan untuk fisik. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) di masing-masing kelurahan yang masih enggan menjalin kontak dengan pasien Covid-19 isoman di rumah.

"Untuk yang secara fisik memang belum ada, sedang diprogramkan. Karena begitu fisik Pokmas itu kan ada di situ. Pokmasnya juga agak enggan melaksanakan karena kontak. Sedang direm dulu, tapi sedang diprogramkan," ujarnya.

Ia juga menyebutkan, realisasi atas anggaran sebesar Rp75 juta itu dilakukan secara bertahap. Bangkit memperkirakan, realisasinya dapat berlangsung hingga 4 tahap.

"Realisasi tersebut baru tahap satu, kemungkinan bisa 3-4 tahap. Tapi kemarin laporan dari camat kondisi masyarakatnya yang belum berniat untuk kontak fisik dulu," pungkasnya.

Sementara dari pengakuan salah seorang Lurah di Metro yang identitasnya minta dirahasiakan membeberkan, anggaran Rp75 juta yang dialokasikan tersebut tidak digelontorkan semua. Penyerapannya dilakukan bertahap sesuai Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah ditetapkan.

"Itu anggarannya baru dikeluarkan bulan Juli kemarin ini. Kita kan belanjakan sesuai RKA untuk item-itemnya, itukan berupa bantuan logistik untuk warga yang sedang Isoman. Kemudian bantuan nasi kotak untuk tim KTN yang bertugas kemudian bantuan BBM nya juga ada include di situ," ucapnya.

Anggaran Rp75 juta itu juga tidak serta merta diperuntukkan bagi warga yang Isoman, melainkan terbagi untuk kegiatan KTN.

"Rp75 juta itu bukan cuma buat isoman saja tapi untuk semuanya, include. Yang jadi masalah itu, anggaran Rp75 juta itu kenapa tidak dicairkan 1 tahap saja, kenapa harus bertahap-tahap. Tahap pertama itu sudah dan baru turun 20 jutaan, sedangkan yang Isoman itu banyak. Kalau disini malah tidak cukup, ya bagaimana. Dapatnya cuma 10 paket tapi warga yang Isoman lebih dari itu," bebernya.

Ia juga mengakui, anggaran yang digelontorkan masih dipotong pajak setiap tahap pencairannya. Padahal anggaran tersebut salah satunya akan dibelanjakan sembako untuk warga Isoman.

"Sembako yang kita bagi ke warga Isoman itu beras 5 Kilogram, susu beruang, gula dan mie instan. Kita kasih satu pasien isoman itu hanya satu paket. Sebenarnya begini, bantuan itu kan bukan bicara kurang atau tidak kurang. Maksud saya itu jangan dibuat bertahap lah karena itukan butuh proses dan birokrasinya panjang. Kita harus mengajukan dulu, ke kecamatan dulu, proses dulu dan tetap kena potongan pajak, potongannya tergantung itemnya pula," jelasnya.

Sementara dari data yang dihimpun Kupastuntas.co, realisasi pagu dan anggaran kegiatan Kampung Tangguh Nusantara (KTN) pada 22 kelurahan di Kota Metro hingga tanggal 26 Juli 2021 tercatat baru mencapai Rp813.543.050 atau hanya terserap 49,31 persen

Padahal, anggaran tersebut sudah disediakan sejak bulan April 2021 dengan total pagu Rp1.650.000.000. Anggaran yang dikelola kelurahan tersebut rencananya juga akan digunakan untuk membeli kebutuhan pangan yang nantinya dapat membantu warga yang menjalani Isoman di rumah. 

Tercatat, di 5 kelurahan pada Kecamatan Metro Pusat mendapatkan jatah sebesar Rp375 juta yang masing-masing Kelurahan hanya menerima Rp75 juta.

Kelurahan Metro, baru terserap 43,52% atau terealisasi  Rp32.641.400. Kelurahan Imopuro, terserap 68,50% dengan realisasi Rp51.371.150. Kelurahan Hadimulyo Barat baru terserap 53,10% dengan realisasi sebesar Rp39.822.000. Kelurahan Hadimulyo Timur terserap 63.62% dengan realisasi Rp47.712.700. Terakhir ialah Kelurahan Yosomulyo yang terserap 52,46% dengan realisasi anggaran sebesar Rp39.345.750.

Di Kecamatan Metro Utara mendapatkan jatah Rp300 juta yang terbagi pada 4 Kelurahan dan masing-masing menerima Rp75 juta. Di kelurahan Banjarsari baru terserap 66,04% dengan realisasi sebesar Rp49.531.000. Kelurahan Purwosari terserap 35,59% dengan realisasi Rp26.695.450. Kelurahan Karangrejo terserap 46,29% dengan realisasi Rp34.714.000. Dan Kelurahan Purwosari terserap 44,33% dengan realisasi anggaran sebesar Rp33.249.450.

Selanjutnya, Kecamatan Metro Barat juga mendapat jatah Rp300 juta yang terbagi pada 4 kelurahan dan masing-masing menerima Rp75 juta. Di kelurahan Ganjar Agung baru terserap 59,58% dengan realisasi sebesar Rp44.683.000. Kelurahan Ganjar Asri terserap 50,00% dengan realisasi sebesar Rp37.500.000. Kelurahan Mulyojati baru terserap 59,58% dengan realisasi sebesar Rp44.683.000. Dan terkahir di Kelurahan Mulyosari baru terserap 42,40% dengan realisasi anggaran sebesar Rp31.798.000.

Kemudian di Kecamatan Metro Timur mendapat jatah Rp375 juta yang dibagi ke 5 Kelurahan dan masing-masing menerima sebesar Rp75 juta. Di Kelurahan Iringmulyo telah terserap 36,35% dengan realisasi anggaran sebesar Rp27.263.300. Kelurahan Tejo Agung terserap 36,55% dengan realisasi Rp27.409.200. Kelurahan Tejosari terserap 39,89% dengan realisasi Rp29.914.000. Kelurahan Yosorejo terserap 39,59% dengan realisasi Rp29.689.100. dan terakhir Kelurahan Yosodadi terserap 37,15% dengan realisasi Rp27.862.300.

Terakhir ialah Kecamatan Metro Selatan yang juga mendapatkan jatah Rp300 juta dan terbagi pada 4 kelurahan yang masing-masing menerima sebesar Rp75 juta. Di Kelurahan Margorejo baru terserap 51.77% dengan realisasi anggaran sebesar Rp38.829.250. Kelurahan Margodadi terserap 52,53% dengan realisasi Rp39.401.000. Kelurahan Sumbersari terserap 52,53% dengan realisasi Rp39.401.000. Dan terakhir ialah Kelurahan Rejomulyo dengan serapan mencapai 53,37% dengan realisasi anggaran sebesar Rp40.026.000. (*)

Video KUPAS TV : VIDEO MUSIK REMIX DI ISLAMIC CENTER TUBABA TUAI PROTES

Editor :