Demi Dapatkan Kamar dan Oksigen, Pasien Rela Tidur di Lorong UGD RSUD Sukadana
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Seorang pasien perempuan tertidur lemas di lorong Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Sukadana, Lampung Timur (Lamtim), tepat di samping kiri pasien terpampang kertas bertuliskan "Oksigen Kosong", Senin (9/8/2021).
Tatapan matanya sayu, raut wajahnya seolah menahan sakit, sesekali tangannya membenarkan masker yang dikenakan. Tempat tidur yang tak terlalu lebar membuatnya kurang nyaman. Nampak pula anaknya yang dengan setiap mendampingi.
Suparman mengatakan, istrinya bernama Rita sementera diklaim sakit organ bagian rahim. Namun karena ruang UGD penuh, sehingga masih ditangani sementara di lorong UGD, sambil menunggu dokter sepesialis.
"Kami sedang menghubungi keluarga untuk minta carikan oksigen. Kami tiba pukul 10.00 WIB," kata Suparman.
"Sama masih menunggu hasil swab," lanjutnya,
Sementara, salah seorang pasien di lorong UGD mengaku, oksigen yang digunakan bukan dari Rumah Sakit Sukadana. Melainkan dibeli sendiri seharga Rp90 ribu.
"Ini yang sakit ibu saya, sudah tiga hari sejak Sabtu dirawat di lorong karena kamar UGD masih penuh. Kalau hasil swabnya sih negatif," kata Sulono, warga Kecamatan Purbolinggo tersebut.
Kepala Rumah Sakit Umum Sukadana, Wayan Widiana menjelaskan, kondisi ruang pasien yang ada di rumah sakit secara umum berjumlah 146 dan di UGD sebanyak 18. sementara ruang isolasi untuk pasien Covid 19 total ada 66 ruang.
"Kamar pasien baik untuk pasien umum dan pasien Covid-19 masih ada yang kosong, tidak penuh," kata Wayan.
Terkait dengan kondisi 6 pasien yang dirawat di lorong UGD, Wayan mengatakan, pasien tersebut bukan tidak mendapatkan kamar, melainkan masih menunggu hasil PCR untuk menyatakan terpapar Covid-19 atau tidak.
"Bukan kehabisan kamar tapi menunggu hasil PCR, takutnya kalau langsung kami rawat di kamar umum dan berbaur dengan pasien lain, ternyata hasil PCR positif akan berisiko besar," lanjutnya.
Persoalan keberadaan oksigen, Wayan menjelaskan, masih ada stok 15 tabung dan yang terpakai 37 tabung. Ketika dimintai keterangan terkait adanya pasien yang mencari oksigen sendiri. Wayan mengatakan, kemungkinan keluarga pasien tidak koordinasi atau melapor ke tenaga medis UGD.
"Stok oksigen masih 15, kalau ada pasien yang kesusahan mencari oksigen atau ada yang membawa sendiri dari rumah mungkin karena tidak koordinasi dengan tenaga medis," ungkapnya.
Pantauan Kupastuntas.co, Senin (9/8/2021), dua pasien dalam perawatan di lorong UGD. Sementara empat pasien berada di lorong UGD. (*)
Video KUPAS TV : GUBERNUR LAMPUNG TERIMA BANTUAN 15 TON OKSIGEN UNTUK PASIEN COVID
Berita Lainnya
-
Pabrik Singkong Tutup, Petani di Lamtim Kesulitan Jual Singkong
Jumat, 31 Januari 2025 -
Pengunjung Wisata Kali Alam Srimenanti Lamtim Kecewa Panitia Lebih Pentingkan Pejabat
Rabu, 29 Januari 2025 -
Cerita Pengupas Singkong di Lampung Timur, Diupah Rp 10 Ribu per 45 Kg
Selasa, 28 Januari 2025 -
Nelayan di Lampung Timur Tewas Diduga Akibat Ledakan Bom Ikan
Minggu, 26 Januari 2025