• Sabtu, 23 Agustus 2025

Cakupan Vaksinasi Rendah Picu Peningkatan Kasus dan Kematian Covid-19

Senin, 09 Agustus 2021 - 18.15 WIB
126

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Lampung menilai jika vaksinasi dapat meringankan gejala ketika seseorang terinfeksi Covid-19 serta dapat menurunkan risiko kematian. Namun cakupan vaksinasi yang rendah dapat memicu peningkatan kasus dan kematian Covid-19

Ketua PAEI Cabang Lampung, Ismen Mukhtar mengatakan, seseorang yang sudah menjalani vaksinasi ketika terpapar Covid-19 kondisinya tidak terlalu buruk jika dibandingkan dengan seseorang yang belum menjalani vaksinasi.

"Artinya risiko untuk kematian berkurang. Saya pernah membaca sebagian besar kematian terjadi pada orang yang belum divaksin dibandingkan dengan yang sudah divaksin," kata Ismen, saat dimintai keterangan, Senin (9/8/2021).

Ia melanjutkan, banyak faktor yang mempengaruhi angka kematian akibat Covid-19 cukup tinggi selain vaksinasi. Diantaranya seperti rendahnya deteksi secara dini yang dilakukan oleh pemerintah.

"Orang dengan gejala ringan ketika dia sudah berat akan tetap mencari pertolongan ke rumah sakit. Namun karena dia sudah berat, maka akan sulit di tolong daripada yang gejala ringan," lanjutnya.

Menurutnya, deteksi dini sangat penting untuk dilakukan. Selain mengurangi angka kematian juga dinilai dapat mencegah penularan karena memisahkan orang yang terpapar Covid-19 untuk segera dilakukan karantina.

"Pemerintah bukan hanya melakukan pemetaan kasus seperti yang kasus tinggi dia zona merah. 

Sebelum kasus tinggi maka itu bisa dilihat dari deteksi dini sebelum peningkatan kasus terjadi," terangnya.

Terkait masih rendahnya cakupan vaksinasi di Lampung, ia mengatakan jika pemerintah daerah setempat memiliki alasan kuat untuk meminta pengiriman vaksin dalam jumlah banyak ke pemerintah pusat.

"Lampung sebagai daerah penyangga Pulau Jawa, gerbang masuk Pulau Jawa tapi vaksinnya masih sedikit. Itu mesti diprotes. Untuk mendapatkan herd immunity cakupannya harus tinggi dan dalam waktu yang singkat," ungkapnya.

Sementara Ketua IDI Cabang Bandar Lampung, Aditya M Biomed menambahkan, banyak faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian akibat Covid-19 yang terjadi di Provinsi Lampung.

"Angka kematian dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pasien tersebut memiliki kormobid hingga kelompok umur. Jika salah satu faktor tingginya penambahan kasus mungkin bisa karena rendahnya cakupan vaksinasi," ujar Aditya.

Ia juga mengatakan, orang yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 terutama yang sudah menerima dosis lengkap, memiliki sistem imun yang baik, sehingga meminimalisir terpapar Covid-19.

"Saya setuju jika orang yang belum divaksin lebih mudah terserang Covid-19. Meskipun vaksin tidak menjamin orang tidak terpapar tapi vaksin sangat membantu," terangnya.

Ia melanjutkan, jika secara teori orang yang sudah divaksin memiliki sistem imun yang baik. Jika terpapar Covid-19, orang yang sudah menerima vaksin memiliki gejala yang lebih ringan jika dibandingkan dengan yang belum divaksin.

"Vaksin ini akan meringankan gejala artinya sistem imun sudah siap sel memori sudah dapat dari vaksin apa lagi yang sudah lengkap dua kali. Mempercepat masa pemulihan dan mengurangi angka kematian," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : ASRAMA HAJI LAMPUNG RESMI JADI RUMAH SAKIT DARURAT COVID-19