• Sabtu, 23 Agustus 2025

Puting Beliung di Panjang Bandar Lampung, Lima Atap Rumah Rusak

Kamis, 05 Agustus 2021 - 00.11 WIB
1.3k

Puting beliung terjadi di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Rabu (4/8/2021). Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Lima atap rumah permanen di depan Terminal Panjang, Kota Bandar Lampung berhamburan terbang terkena angin puting beliung, Rabu (4/8/2021) sekitra pukul 22.00 WIB.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandar Lampung, Sutarno mengatakan, selain berdampak pada atap lima rumah warga, satu pohon di depan Kantor Kecamatan Panjang juga ikut tumbang.

"Untuk saat ini baru ada 5 rumah warga yang terdampak rusak atap nya dan satu pohon tumbang," ujar Sutarno, saat dikonfirmasi.

Menurutnya, dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, hanya saja kerugian materil bagi warga yang terdampak.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), melalui Stasiun Meteorologi Maritim Lampung mencatat, untuk kecepatan angin saat ini di wilayah Panjang terpantau skitar 10-15 knots.

"Iya kebetulan pas terjadi puting beliung saya di lokasi. Durasinya singkat mbak sekitar 3-5 menit," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Lampung, Raden Eko.

Ia menghimbau masyarakat agar tetap waspada, lantaran puting beliung atau waterspout akan sering terjadi terutama di masa peralihan atau pancaroba seperti sekarang.

"Diimbau kepada masyarakat khususnya di wilayah Panjang agar jangan panik, namun tetap selalu waspada. Karena adanya perubahan cuaca yang cerah panas dan terik tiba-tiba menjadi dingin dan gelap. Karena ini berpotensi akan adanya kejadian angin kencang atau puting beliung dan hujan lebat," ungkapnya.

Dilihat dari yang terjadi, fenomena tersebut merupakan waterspout/puting beliung, dengan karakteristik fenomena waterspout adalah kejadiannya bersifat lokal dan terjadi dalam periode waktu yang singkat, serta umumnya sekitar kurang lebih 10 menit.

Selanjutnya lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari.

"Kemudian hanya muncul dari sistem awan Cumulonimbus (CB), tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena waterspout, dan terakhir kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu yang dekat," tandasnya. (*)