Pengerukan Irigasi Tambak Vaname di Lamtim Disoal Penambak
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Pengerukan lumpur saluran irigasi wilayah tambak vaname di Dusun Bayursari, Desa Pasir Sakti, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur (Lamtim) disoal warga.
Hal itu dikarenakan tidak dilakukan maksimal, sebab pengerukan hanya dilakukan di pinggir sungai dan tidak sampai ke tengah sungai.
Sejumlah penambak udang vaname di Dusun Bayursari melalui Kepala Desa Pasir Sakti, Warto mengatakan, sungai yang bermuara ke Laut Pasir Sakti merupakan penyuplai utama air payau di tambak-tambak milik warga Bayursari. Jika sungai tersebut dangkal maka berpengaruh pada pergantian air tambak.
"Karena dangkal sehingga dilakukan pengerukan, namun pengerukannya disoal warga kami, khususnya petambak. Karena yang dikeruk hanya pinggir saja tidak sampai tengah sungai," kata Warto.
Selain itu, bukan hanya soal pengerukan, namun alat berat (ekskavator) sering mengalami kerusakan sehingga sangat menghambat pekerjaan.
"ini sudah tiga hari eskavator nya rusak tidak beraktivitas. Seharusnya pemerintah menyediakan alat yang normal yang tidak sebentar-sebentar mogok," lanjutnya.
Sementara, budidaya udang vaname yang ada di Dusun Bayursari dilakukan secara mandiri oleh masyarakat setempat, dan dilakukan secara tradisional. Pembudidaya vaname hanya manfaatkan plastik sebagai alas dasar tambak, dan pagar pelindung predator diberi jaring jaring bekas.
"Budidaya vaname merupakan sumber penghasilan utama warga Dusun Bayur Sari, dan dilakukan secara mandiri. Artinya modal semuanya dikeluarkan dari diri sendiri. Tidak bekerjasama dengan perusahaan," terangnya.
Maka dari itu, ia berharap, pengerjaan pengerukan lumpur yang dilakukan saat ini agar benar dilakukan secara maksimal, agar pelaku tambak bisa merasakan manfaatnya, terutama persoalan air penyuplai tambak. (*)
Video KUPAS TV : DAPAT BANTUAN DAPUR UMUM, WARGA : TERIMA KASIH BRIGIF 4 MARINIR
Berita Lainnya
-
Hamparan Savana dan Susur Sungai Diproyeksikan Jadi Objek Wisata Baru di TNWK
Sabtu, 01 Februari 2025 -
Pabrik Singkong Tutup, Petani di Lamtim Kesulitan Jual Singkong
Jumat, 31 Januari 2025 -
Pengunjung Wisata Kali Alam Srimenanti Lamtim Kecewa Panitia Lebih Pentingkan Pejabat
Rabu, 29 Januari 2025 -
Cerita Pengupas Singkong di Lampung Timur, Diupah Rp 10 Ribu per 45 Kg
Selasa, 28 Januari 2025