Keranjang Karya Marsino Jadi Andalan Nelayan Bagan Lampung Timur
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Di tengah usia senjanya, Marsino (69) warga Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuhan Maringgai, masih mampu berkreasi membuat keranjang bambu, untuk memenuhi permintaan nelayan bagan di pesisir Kuala Penet, Labuhan Maringgai.
Jemari Marsino dengan lincah menyelinap pada sela sela anyaman bambu, perlahan namun pasti dalam sehari pria sepuh dengan telanjang dada tampak tekun menyulam suratan bambu yang akan di ubah menjadi sebuah keranjang, duduk beralas bisa menyerupai bantal kedua kaki menjapit keranjang sementara jari jari terus menyulam.
"Setiap hari seperti ini kerjaan saya membuat keranjang bambu menuhi pesanan, sehari rata saya bisa menyelesaikan 5 keranjang," ucap Marsino, Minggu (1/8/2021).
Belakang Marsino tampak ratusan keranjang yang sudah jadi dan siap untuk dipasarkan, keranjang keranjang yang tersusun itu hasil karya kakek 69 tahun tersebut, Marsino mengaku sudah 6 tahun menjadi penyulam keranjang sebagai sumber penghasilan baginya.
Marsino mengatakan, satu keranjang di jual 15 ribu, sementara modal yang di keluarkan untuk membeli bambu sebesar 15 ribu per batang, sedangkan satu bambu bisa dijadikan tiga keranjang.
"Saya bambu nya beli dari desa tetangga seharga 15 ribu per batang, satu batang jadi tiga keranjang, tapi untuk membelah bambu dari menyirat saya kerjakan sendri," kata Marsino.
Namun Marsino tidak pernah menjual keliling melainkan sudah ada pelanggan khusus yakni semua pelanggan dari nelayan bagan, keranjang dengan kapasitas 50 kilo itu digunakan nelayan untuk mengemas ikan teri hasil tangkapan.
Lanjutnya, setiap bulan Marsino harus membuat keranjang tidak kurang dari 500 keranjang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan nya, diakui hasil karya Marsino cukup rajin, awet dan harga terjangkau.
"Murah tempat Mbah Marsino itu, cuma 15 ribu awet dan rajin buatannya, jadi rata nelayan bagan Kuala Penet membeli nya di rumah Mbah Marsino," kata Sumari warga Desa Sukorahayu. (*)
Video KUPAS TV : PENDONOR PLASMA KONVALESEN DI LAMPUNG MASIH MINIM
Berita Lainnya
-
Hamparan Savana dan Susur Sungai Diproyeksikan Jadi Objek Wisata Baru di TNWK
Sabtu, 01 Februari 2025 -
Pabrik Singkong Tutup, Petani di Lamtim Kesulitan Jual Singkong
Jumat, 31 Januari 2025 -
Pengunjung Wisata Kali Alam Srimenanti Lamtim Kecewa Panitia Lebih Pentingkan Pejabat
Rabu, 29 Januari 2025 -
Cerita Pengupas Singkong di Lampung Timur, Diupah Rp 10 Ribu per 45 Kg
Selasa, 28 Januari 2025