China Negara Tujuan Utama Ekspor Rumput Laut Asal Lampung

Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Provinsi Lampung, Rusnanto. Foto: Doc/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Provinsi Lampung mencatat, Negara China menjadi negara tujuan utama ekspor rumput laut asal Provinsi Lampung sejak beberapa tahun terakhir.
Kepala BKIPM Provinsi Lampung, Rusnanto mengatakan, pada tahun 2021 ini Lampung telah berhasil mengekspor rumput laut sebanyak 11 kali dengan berat 322,400 kilogram dengan nilai mencapai Rp1.909 miliar.
"Ada dua negara yang menjadi tujuan utama kami, yaitu Jepang dan China. Namun di tahun 2021 ini kita baru melakukan ekspor ke China," kata Rusnanto, saat dimintai keterangan, Minggu (1/8/2021).
Ia melanjutkan, pada tahun 2020 lalu tercatat, Lampung berhasil mengekspor sebanyak 17 kali dengan berat 449,700 kilogram dan nilainya mencapai Rp2.078 miliar.
"Di tahun 2020 lalu berhasil mengekspor ke China sebanyak 16 kali dan ke Jepang hanya sekali. Memang China ini menjadi pasar utama ekspor rumput laut ini," ungkapnya.
Rusnanto melanjutkan, pihaknya terus berupaya untuk menambah pasar baru ekspor komoditas rumput laut, serta meningkatkan jumlah produksi dan juga kualitas rumput laut yang dihasilkan.
"Kami terus berupaya untuk membuka peluang pasar baru untuk ekspor rumput laut dengan cara memberikan pelatihan yang kami gelar secara virtual mengingat dalam masa pandemi," terangnya.
Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Liza Derni menambahkan, daerah penghasil rumput laut di Provinsi Lampung ialah Kabupaten Lampung Selatan dan juga Pesawaran.
"Mereka yang melakukan ekspor ini tergabung dalam sebuah kelompok. Selain itu, juga telah memiliki Unit Pengolahan Ikan (UPI) di kelompok tersebut dan biasanya banyak di bekas tambak," ujar Liza.
Ada beberapa jenis rumput laut yang dihasilkan oleh petani di Lampung dan berhasil di ekspor, seperti rumput laut dengan jenis eucheuma cottonii, sargassum dan juga gracilaria.
"Memang permintaan terbanyak ini berasal dari negara China. Biasanya sama mereka dibuat untuk kecantikan, kesehatan ada juga yang untuk campuran susu bayi," lanjutnya.
Liza mengaku, pihaknya terus memberikan pendampingan kepada para petani rumput laut untuk terus meningkatkan produksi, dengan cara pemberian pandampingan dan juga bibit rumput laut setiap tahunnya.
"Ini ada program nya, kasih bibit rumput laut dan setiap tahun nya sudah ada program nya. Dengan harapan ini bisa meningkatkan produksi dan lebih maju," tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : LAGI, PROVINSI LAMPUNG TERIMA PULUHAN TON OKSIGEN CAIR
Berita Lainnya
-
Ismet Roni: Belanja Pegawai Pemprov Lampung di APBD Perubahan 2025 Lewati Batas
Senin, 18 Agustus 2025 -
Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Serahkan Smart Roaster Berbasis IoT untuk UMKM Kopi Supri
Senin, 18 Agustus 2025 -
Lampu Tenaga Surya Mahasiswa Teknokrat Terangi Boulevard Masjid Agung Al-Hijrah Kota Baru Lampung
Senin, 18 Agustus 2025 -
Rektor UIN Raden Intan Lampung Dukung Gerakan Wakaf Pendidikan Islam
Senin, 18 Agustus 2025