• Jumat, 26 April 2024

Terkonfirmasi Covid-19 di Lambar Tambah 54 Kasus, Satu Meninggal

Kamis, 29 Juli 2021 - 13.33 WIB
557

Petugas saat akan melakukan pemakaman pasien Covid-19 di Lampung Barat. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Wabah Covid-19 belum mereda di Kabupaten Lampung Barat. Hari ini dinas kesehatan setempat kembali merilis 54 kasus baru yang tersebar di enam kecamatan.

Rinciannya asal Kecamatan Sekincau 22 kasus, Balik Bukit, 19 kasus, Batu Brak tiga kasus, Gedung Surian lima kasus, Way Tenong dua kasus, dan Kecamatan Sukau tiga kasus.

Satgas penanganan dan pencegahan Covid-19 bidang komunikasi publik pada dinas kesehatan setempat, Erna Yanti mengatakan 22 kasus di Sekincau, rinciannya, satu isolasi di RS Handayani Kotabumi Lampung Utara.

Kemudian empat pernah menghadiri resepsi pernikahan, kemudian tiga dari pasar dan warung, satu kumpul dengan rekan, satu kontak dengan pasien, satu dari bepergian ke Suka Bumi Kecamatan Batu Brak, satu meninggal, dua dari hajatan ke Air Hiam dan delapan hasil tracing dari pasien terkonfirmasi sebelumnya.

Sedangkan tiga kasus asal Kecamatan Batu Brak pernah kontak dengan banyak pasien, anak pulang dari Bandar Lampung dan kurang taat protokol kesehatan (Prokes).

Untuk Lima kasus asal Kecamatan Gedung Surian terusnya, satu dari Pringsewu dan empat hasil tracing. Kemudian Lima kasus asal Way Tenong dan Sukau semua hasil tracing.

Kemudian 19 kasus asal Kecamatan Balik Bukit, satu riwayat bepergian ke Kota Metro, satu pernah dikunjungi rekan-rekannya, satu pernah kontak dengan banyak pasien, dua riwayat perjalanan ke luar daerah dan 14 hasil lainnya tracing.

"Dengan bertambanya 54 kasus hari ini, total terkonfirmasi terhitung sejak 2020 mencapai 1.974 kasus. Rinciannya 87 kasus kematian, 395 sedang menjalani isolasi dan 1.492 lainnya sudah dinyatakan sehat atau sembuh," ungkap Erna.

Erna mengimbau agar semua masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat utamanya saat bepergian keluar rumah agar bisa terhindar dari paparan wabah asal negeri tirai bambu itu. (*)

Editor :