• Jumat, 09 Mei 2025

Cagar Budaya Dokterswoning Metro Ditata Lebih Menarik

Kamis, 22 Juli 2021 - 16.55 WIB
454

Contoh design interior revitalisasi Cagar Budaya Dokterswoning Metro yang digarap komunitas Sahabat Dokterswoning. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro diperketat yang diterapkan pemerintah tidak lantas membuat semua orang menjadi tidak produktif sebagaimana ditunjukan oleh anak-anak muda yang tergabung dalam Sahabat Dokterswoning

Dari informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, lewat diskusi Whatsapp grup, mereka memiliki ide merevitalisasi cagar budaya rumah dokter atau dokterswoning yang baru saja ditetapkan sebagai cagar budaya pada awal Juni 2021 bersamaan dengan peringatan HUT Kota Metro.

Penggagasnya ialah Ahmad Humaedi seorang desainer interior, Ahmad Satibi arsitektur dan Kian Amboro seorang sejarawan yang memulai ide pendirian rumah informasi sejarah di Kota Metro. 

Ketiganya mengajak teman-temanya dari berbagai latar belakang untuk bergabung dalam project sosial ini. Kian Amboro menjelaskan bahwa ide membangun rumah informasi sejarah sudah berlangsung sejak tahun lalu saat memulai proses kajian penetapan cagar budaya.

“Kebetulan saya bergiat bersama kawan-kawan komunitas sejarah yang ada di Metro sayangnya waktu itu belum ada gambaran mau bagaimana membuatnya, sekarang kami bertemu teman-teman lintas profesi yang membantu membuatkan desain interiornya,” kat Kian Amboro seorang sejarawan Universitas Muhammadiyah Metro (UMM), Kamis (22/7/2021).

Ahmad Humaedi pemilik broder project perusahaan konsultan desain interior, arsitektur dan visualisasi tiga dimensi. Ia bersepakat bergabung dalam project sosial ini lantaran tertarik dengan pelestarian cagar budaya.

“Kami tertarik karena kebetulan salah satu keluarga kami juga pernah tinggal di rumah dokter tersebut dan tentunya kami juga ingin memajukan kota ini lewat karya yang bermanfaat,” ucapnya.

Hal senada diutarakan Ahmad Satibi. Pemuda yang diketahui pernah menjadi salah satu penggagas terbentuknya Sahabat Muda Anna (SMA) tersebut siap menggalang bergagai lintas profesi untuk bergabung dalam project sosial yang rencananya akan didanai melalui dana publik tersebut.

"Ada desain grafis, ada sejarawan, ada jurnalis, ekonom, guru, dosen, komunitas pegiat sejarah seperti Metro Heritage, Arsenik dan Foto Antix yang terlibat dalam gotong-royong ini,” bebernya.

Menurutnya, selama masa PPKM komunitas sahabat Dokterswoning telah menyelesaikan sejumlah desain interior dan mulai mengumpulkan bahan untuk nantinya ditampilkan.

“Kami membagi kerja, ada yang mengumpulkan foto dan narasi ada yang mengumpulkan furniture lama, ada yang mencari dana, ada yang membuat grafis dan  ada yang menggalang keterlibatan komunitas lain,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa project gotong-royong revitalisasi dokterswoning ini sementara akan mengandalkan dana publik dan bila memungkinkan menggandeng CSR.

“Kami bekerja secara sukarela dan nantinya akan menggalang dana publik maupun CSR untuk merealisasikan ide ini,kami membuka kesemoatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin bersama-sama secara sukarela ataupun berkontribusi mewujudkan ide ini," pungkasnya.

Rencana melakukan Revitalisasi Cagar Budaya Dokterswoning Metro itu mendapat restu Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Metro, dr. Agung. 

"Kam mendukung rencana anak-anak muda yang bersemangat untuk membangun kotanya. Kami juga akan mendiskusikan dengan para dokter senior di Metro terkait dengan ide ini,” kata dr. Agung saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Diketahui, Revitalisasi (ditata lebih menarik) Dokterswoning akan dirilis pada Agustus mendatang. Launching resmi akan digelar bersama dengan buku, kopi dan aplikasi Metro Mobile Heritage. (*)

Video KUPAS TV : SIAP-SIAP! SEMUA SIARAN TV ANALOG AKAN DIHAPUS !

Editor :