• Senin, 12 Mei 2025

Jelang Idul Adha, Omset Penjual Hewan Kurban di Metro Menurun

Jumat, 16 Juli 2021 - 13.42 WIB
342

Lapak pedagang hewan Qurban di Metro masih sepi pembeli. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Memasuki H-4 hari raya Idul Adha 1442 Hijriah, sejumlah penjual hewan Kurban dan peternak yang beroperasi di Kota Metro mengaku mengalami penurunan omset dibanding tahun sebelumnya.

Hal tersebut diutarakan salah seorang pedagang hewan ternak di pasar kambing, Kelurahan Tejoagung Kecamatan Metro Timur. Penurunan omset tersebut diduga akibat pandemi Covid-19 yang belum juga berhenti.

"Saya sudah lima tahun berjualan kambing disini setiap musim lebaran qurban, tapi baru tahun ini yang turun drastis. Mungkin ini dampak dari Covid-19 ini, apalagi ada PPKM mikro ini. Biasanya, rata-rata H-5 saja bisa jual 20 ekor, kalau tahun kemarin H-5 seperti ini juga masih laku 10 ekor, tahun ini baru laku 6 ekor, padahal empat hari lagi sudah lebaran," beber Priyono (47) kepada Kupastuntas.co, Jum'at (16/7/2021).

Ia mengatakan, meski mengalami kenaikan harga per ekor hewan Qurban, namun ia menilai penjualan tahun ini paling buruk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Saat ini harga hewan kurban memang mengalami kenaikan. Tapi tidak terlalu signifikan, cuma Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu saja. Sementara kita jual kambing itu yang paling murah Rp 2 Juta dan yang paling mahal Rp 4,8 Juta," ucapnya.

Kondisi serupa juga dialami Kabul Effendi (51), peternak sapi rumahan itu mengaku, momentum Idul Adha tahun ini mengalami penurunan penjualan. 

"Biasanya itu enam bulan sebelum lebaran qurban saya sudah beli pedet (anakan sapi, red) 6 sampai 8 ekor, pas lebaran kan sudah besar-besar dan biasanya dua Minggu sebelum lebaran itu sudah habis dipesan tengkulaknya. Tapi tahun ini, pas Covid-19 mungkin ya, sapi saya 5 baru laku 3 ekor," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, sapi hasil penggemukan yang diternaknya tersebut dijual seharga Rp 15 hingga Rp. 25 Juta. Sementara rata-rata tengkulak menjual kembali dengan harga termurah Rp. 17 Juta dan paling mahal mencapai Rp. 40 Juta.

"Tergantung pada kondisi sapinya itu, yang murah ada mulai Rp 15 Jutaan sampai Rp 25 Juta. Tapi rata-rata kalau tengkulak menjual kembali untuk Kurban dengan kualitas baik mulai harga Rp 17 Juta sampai Rp 40 Jutaan tergantung sapinya," kata dia.

Kabul juga memberikan tips bagi masyarakat yang hendak membeli hewan kurban agar tidak salah pilih. Kambing maupun sapi ciri fisiknya ketika sehat maupun sakit tidak jauh berbeda.

"Jadi kalau memilih hewan untuk kurban itu yang sehat dapat dilihat langsung dari penampilan fisik. Kalau aktif, bulunya bagus dan tidur, interaktif dengan hewan lainnya nah itu baru sehat dan bisa diambil. Tapi kalau yang sakit bisa dilihat dari hidung hewan yang berair dan mata mengeluarkan kotoran, kalau ada ciri-ciri ini ya dipertimbangkan lagi untuk ngambil," tandasnya. (*)

Editor :