• Kamis, 28 November 2024

Pemkab Mesuji Anggarkan Rp7 Miliar untuk Peningkatan Jalan

Kamis, 15 Juli 2021 - 19.10 WIB
138

Ketua DPRD Mesuji, Elfiana, saat meninjau Pembangunan Jalan di Desa Sri Tanjung, Kecamatan Tanjung Raya. Foto : Komang/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Mesuji - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji pada Tahun 2021 menganggarkan Rp7 Miliar untuk biaya peningkatan jalan.

Adapun sistem pengerjaannya adalah swakelola untuk mengatasi masalah jalan yang masuk dalam skala prioritas.

Seperti Desa Labuhan Batin Kecamatan Way Serdang, Desa Sri Tanjung Kecamatan Tanjung raya dan Desa yang ada di kecamatan Mesuji Timur, serta masih ada beberapa yang tersebar di wilayah Kabupaten Mesuji.

Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Mesuji, Elfianah, saat melakukan kunjungan pembangunan LC (Land Concrit) di Desa Sri Tanjung, Kecamatan Tanjung Raya, Kamis (15/7/2021).

Elfiana mengungkapkan, dirinya menyambut baik dan mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Mesuji dalam melaksanakan pembangunan dengan menggunakan sistem swakelola.

"Ini seperti yang pernah dilakukan oleh mantan Bupati Khamami saat masih menjabat," ujar Elfiana.

Penerapan sistem swakelola secara tidak langsung akan memperkecil biaya pembangunan. Adapun contoh pembangunan LC dengan panjang 1,5 KM, lebar 5 M, dan ketebalan 15 Cm, hanya menelan biaya kurang lebih Rp900 Juta.

Elfiana menyebutkan sistem swakelola hasilnya maksimal. Menurutnya beda halnya bila dilaksanakan oleh rekanan dengan biaya bisa mencapai 2 milyar lebih. Namun kualitasnya  tidak semaksimal swakelola.

Pemberlakuan kembali sistem pembangunan swakelola juga memiliki beberapa kelebihan, diantaranya biayanya murah, namun hasilnya maksimal.

Elfiana juga berharap agar secepatnya jalan kabupaten yang ada di Mesuji dapat segera dibangun dan ditingkatkan, dan tidak ada lagi masyarakat yang mengeluh jalan susah untuk dilalui.

Dalam pembangunan LC saat ini, Pemerintah Kabupaten Mesuji hanya mengeluarkan biaya untuk pembelian pasir, semen dan plastik. Sedangkan batu menggunakan batu yang telah dibeli pada waktu kepemimpinan Khamami.

"Jadi sangat murah. Lalu batu yang telah lama dibiarkan tanpa dimanfaatkan dan pemerintah tidak mendapatkan WTP (wajar tanpa pengecualian), maka dari itu mulai tahun ini batu-batu tersebut akan dimanfaatkan," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : GUDANG PENAMPUNGAN BBM DI BANDAR LAMPUNG MELEDAK