• Kamis, 25 April 2024

Pemilik Dede Cell Tanggamus Dibunuh, Motif Cinta Segitiga Sesama Jenis

Rabu, 14 Juli 2021 - 18.38 WIB
3.9k

Satreskrim Polres Tanggamus dan Polsek Pugung saat menggelar rekontruksi pembuhuhan Pemilik Dede Cell, Rabu (14/7/2021). Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Kasus pembunuhan Dede Saputra (32), pemilik Dede Cell di Gisting, Tanggamus yang mayatnya dibuang di tempat penampungan air di ladang, Dusun Pagar Jarak, Pekon Tiuh Memon, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Senin (12/7/2021) lalu, berhasil diungkap polisi.

Pelaku pembunuhan sadis itu diketahui dua orang, Sahrial Aswad dan Bakas alias Alan, yang tak lain teman dekat sekaligus rekan bisnis korban.

Tertangkapnya kedua pelaku itu diketahui saat Satreskrim Polres Tanggamus dan Polsek Pugung secara diam-diam dan tidak memberitahu media, menggelar rekontruksi pembuhuhan tersebut, Rabu (14/7/2021).

Dari rekontruksi tersebut terungkap, motif Sahrial Aswad dan pasangan (kekasih) sesama jenis, Bakas alias Alan tega menghabisi nyawa Dede Saputra karena sakit hati, sebab korban memutuskan hubungan dan memilih menikah dengan seorang perempuan.

"Motifnya sakit hati, cinta segitiga sesama jenis. Pelaku SA sakit hati diputusin oleh korban," kata seorang petugas, saat kegiatan rekontruksi.

Kasatreskrim Polres Tanggamus, Iptu Ramon Zamora membenarkan, jika motif pelaku membunuh korban karena sakit hati dalam cinta segitiga.

"Iya motifnya sakit hati, cinta segitiga sesama jenis," kata Iptu Ramon.

Agus, kerabat korban, mengaku tidak mengetahui apa yang melatar-belakangi kedua pelaku tega menghabisi nyawa korban.

Namun yang ia dan keluarga tahu, kedua pelaku merupakan sahabat dekat sekaligus mitra korban dalam berbisnis.

"Kami (keluarga) tidak menyangka kedua pelaku yang pernah lama bekerja dan berbisnis dengan korban, hingga membangun Dede Cell, tega membunuh korban," ujarnya.

Agus juga menuturkan, hubungan korban dengan pelaku mulai tidak harmonis saat korban memutuskan menikah.

"Setelah korban menikah dan mau punya anak, pelaku jarang dipanggil kerja lagi," kata dia.

Hubungan korban dengan pelaku Sahrial Aswad berlangsung sebelum korban membuka konter sendiri.

"Jadi kalau ditanya soal ada hubungan tertentu antara mereka, keluarga tidak tahu. Saat keluarga nanya kenapa pelaku tak ikut kerja, korban hanya menjawab, pelaku sudah tidak baik kerjanya," tuturnya.

Pelaku Sahrial bekerjasama dengan korban sejak masih bujangan. Sedangkan pelaku Bakas alias Alan baru kenal.

"Jadi Sahrial itu kawan lamanya (korban), tetapi karena ketahuan maling, dia diberhentikan. Sementara Alan, baru kenal," ujarnya.

Jenazah korban sudah dikebumikan di TPU Pekon Sinar Banten, Kecamatan Talangpadang, Kabupaten Tanggamus pada Selasa (13/7/2021) sekitar pukul 19.00 WIB.

Dari hasil otopsi di RS Bhayangkara Bandar Lampung, diketahui ada empat lubang yang menembus jantung yang mengakibatkan korban tewas. Ditambah luka bacok di kepala. (*)


Video KUPAS TV : GURU PESANTREN DI PRINGSEWU CABULI 4 SANTRIWATI