DPO Satono Meninggal di Jakarta, Pengamat: Berarti Keluarga Tahu Posisinya
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Terkait DPO kasus korupsi kas Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Lampung Timur, Satono, meninggal di Jakarta, Pengamat Hukum, Budiono, menilai kalau keluarga mengetahui posisi Satomo.
Sebelum memberikan keterangan kepada kupastuntas.co, Budiono juga mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Satono, dan mendengar kabar bahwa Satono meninggal di Jakarta dan dimakamkan hari ini di kediamannya di Pekalongan, Lampung Timur.
"Cuma yang jadi pertanyaanya adalah, berarti keluarga tahu posisinya (Satono). Ini buktinya meninggalnya tahu dan dia sakit. Ada yang membawa dia ketika sakit," kata Budiono, Senin (12/7/2021).
Baca juga : Satono Meninggal, Kejari Bandar Lampung Pastikan Kebenarannya
Ia menuturkan, dengan meninggalnya Satono yang merupakan DPO kasus korupsi yang juga mantan Bupati Lampung Timur itu, bukan berarti kasusnya selesai.
"Bukan berarti kasus selesai. Serta siapa yang selama ini menyembunyikan Satono perlu diselidiki oleh kejaksaan. Saya mendukung kejaksaan untuk tidak menganggap selesai kasus ini, tapi menyelidiki siapa-siapa yang selama ini menyembunyikan pak Satono, itu yang harus dikejar," ungkap Budiono.
Budiono juga mengatakan, sebenarnya sangatlah mudah untuk menangkap Satono jika negara ini melakukan pencarian dengan sungguh-sungguh.
"Jadi pertanyaannya, kemana dia selama ini. Seakan-akan negara kalah dengan Satono. Dia sebenarnya ada di Indonesia. Mudah sekali sebenarnya menangkap dia, apalagi 10 tahun," terangnya.
Baca juga : Meninggal di Jakarta, Jenazah Satono Dimakamkan di Desa Tulusrejo
Budiono juga mempertanyakan terkait mengapa Sartono belum tertangkap dan masih menjadi DPO, itu yang harus diselediki oleh kejaksaan.
"Pak Satono ada disini, ada di Jakarta, di Indonesia. Ini kan berarti ada sesuatu yang salah dalam pengungkapan kasus Satono ini. Menurut saya yang menjadi pertanyaan, mengapa Sarono tak bisa ditangkap. Siapa yang akan mengganti uang ratusan miliar milik warga Lampung Timur itu," tegasnya.
Menurut Budiono, ada peran keluarga ataupun pihak lain yang membantu Satono melakukan penyembunyian selama kurang lebih 10 tahun itu.
"Tidak mungkin dia tiba-tiba datang dalam keadaan meninggal. Pasti sudah lama bersembunyi. Berarti keluarga tahu. Perlu diselidiki ini, siapa yang menyembunyikan," pungkas Budiono. (*)
Video KUPAS TV : BAKSO SONY ‘ANGKAT KAKI’, PEMKOT SEBUT TAK KOOPERATIF
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Indonesia meresmikan Galeri Investasi Teknokrat sebagai Tempat Investasi di Pasar Modal
Sabtu, 01 Februari 2025 -
Universitas Teknokrat Indonesia Edukasi Siswa SMAN 1 Batanghari Tentang Penggunaan AI untuk Literasi dan Numerasi
Sabtu, 01 Februari 2025 -
Hamparan Savana dan Susur Sungai Diproyeksikan Jadi Objek Wisata Baru di TNWK
Sabtu, 01 Februari 2025 -
Penundaan Pelantikan Hambat Realisasi Janji Kampanye Kepala Daerah Terpilih
Sabtu, 01 Februari 2025