• Rabu, 25 Desember 2024

Miniatur Siger Dinilai Asal Buat, Kades Toto Makmur: Sudah Disetujui Kecamatan dan Pemkab

Senin, 28 Juni 2021 - 18.57 WIB
413

Miniatur Siger pada lampu jalan di Tiyuh Toto Makmur. Foto: Irawan/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tulang Bawang Barat - Madrim, Kepalou Tiyuh (Kepala Desa atau disingkat Kades) Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) mengklaim jika pembuatan miniatur Siger pada lampu jalan di Tiyuh Toto Makmur sudah disetujui kecamatan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

Hal itu diungkapkan Madrim, yang akhirnya buka suara terkait pembuatan miniatur Siger pada lampu jalan itu diprotes oleh Federasi Adat Megou Pak Tubaba karena terkesan melecehkan dan tidak sesuai dengan Khas Lampung.

"Mohon maaf. Saya tidak tahu kalau itu enggak boleh dipasang. Tujuan saya supaya simbol Siger dikenal di masyarakat," ujar Madrim, saat dihubungi kupastuntas.co, Minggu (27/6/2021).

"Kalau memang salah, kenapa kok enggak diingatkan dari dulu, itu program tahun yang lalu (Dana Desa 2020)," timpalnya.

"Tapi niat saya suruh Pokmas itu biar siger lampung itu dikenal di masyarakat, enggak lebih. Apakah saya salah," ketus Madrim, menjawab kritikan Tokoh Adat Tubaba.

Ia juga mengaku tidak tahu persis bentuk Siger yang menjadi Khas Lampung itu. "Saya enggak tahu kalau masih ada yang kurang mengenai bentuknya. Ya sudah, nanti tak suruh Pokmas benerin," elaknya.

Baca juga : Miniatur Siger di Desa Toto Makmur Dinilai Asal Buat, Tokoh Adat: Harus Filosofis dan Historis

Mengenai proses perencanaan pembangunan melalui Dana Desa di Tiyuh Toto Makmur, Madrim mengaku tahun anggaran 2020 sebelum pembuatan miniatur siger tersebut sudah melalui proses hingga disetujui oleh Kecamatan dan Pemkab Tubaba.

"Ya musyawarah, dari dusun terus ke tiyuh laju diperencananya lewat pendamping desa dan diverifikasi camat dan diajukan ke kabupaten. Soal design Siger, enggak tahu saya yang penting saya suruh bikin siger,"bebernya.

Madrim mengaku terdapat kesalahan pada pembuatan miniatur siger itu, namun kata dia, kesalahan tersebut ada pada Tim Pelaksana Kegiatan (TPK).

"TPK nya Dedi. Mohon maaf bila ada mungkin kekurangan TPK saya, itu aja. Karena kekurang pahaman TPK saya mas," kelitnya.

Terpisah, Ahmad Huzaini, Pemuda Gunung Terang menyesalkan perbuatan yang dilakukan oleh aparatur Tiyuh Toto Makmur dengan menggunakan Dana Desa namun membuat kesalahan besar.

"Batu Putih ini pemekaran dari Gunung Terang. Saya malu melihat miniatur siger yang dibuat dari uang negara tetapi malah memunculkan konflik karena bentuknya yang seperti itu, sudah berapa tahun mereka hidup di Lampung," ucapnya.

Ahmad Huzaini yang juga Sekretaris DPC PDIP Tubaba ini meminta agar ada sanksi tegas baik dari Pemerintah Daerah maupun dari Penegak Hukum terkait kesalahan fatal di Tiyuh Toto Makmur tersebut.

"Sanksi tegas terhadap kesalahan tersebut harus dijatuhkan kepada oknum-oknum yang bertanggungjawab di tiyuh tersebut, agar kedepan kita semua lebih menghargai kearifan lokal," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : PENUMPANG KAPAL FERY JATUH DAN T3W4S DI LAUT BAKAUHENI