• Minggu, 19 Januari 2025

Penderita Thalasemia di Lampung Utara Harapkan Tes Zat Besi Gratis

Minggu, 27 Juni 2021 - 11.29 WIB
330

Foto: Ist.

Lampung Utara, Kupastuntas.co - Menurut data kesehatan, ada sekitar 36 Penderita Thalasemia di Kabupaten Lampung Utara. Namun saat ini rata-rata pasien Thalasemia yang menjalani perawatan di RSUD Ryacudu Kotabumi harus pulang dengan tangan hampa karena untuk mendapatkan obat tersebut harus melalui Tes Zat besi yang tidak masuk dalam tanggungan Jaringan Kesehatan Nasional (JKN).

"Obat penyakit anak kami diberikan dengan syarat pemeriksaan Zat besi terlebih dulu yang tidak ditanggung pemerintah, biayanya mahal sebesar Rp 600.000 dan kebanyakan tidak ada uangnya dan juga di Bandar Lampung," jelas Tar salah satu orang tua pasien Thalasemia Lampura, Minggu (27/06/2021).

Dia juga mengatakan saat ini kebanyakan pasien Thalasemia perutnya sudah buncit, karena transfusi terus namun tidak diberi obat untuk menurunkan zat besi.

"Kalau untuk nebus sendiri mahal bang, ada yang harganya 2,5 juta, bahkan obat yang harus diminum tiap hari," imbuh Tar.

Orang tua pasien Thalasemia itu juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Lampung Utara, khususnya Dinas Kesehatan agar memberikan fasilitas gratis pemeriksaan Zat Besi bagi pasien penyakit tersebut.

"Kami keluarga pasien sedang mengumpulkan berkas identitas pasien untuk diajukan ke Pemkab Lampura," pungkas Tar.

Menanggapi hal tersebut direktur RSUD Ryacudu Kotabumi, dr. Sri Haryati menjelaskan terkait pemeriksaan Zat besi memang belum dimiliki oleh RSUD Ryacudu dan harus dilakukan di Bandar Lampung.

"Akan kami koordinasikan dengan Provinsi agar pemeriksaan Zat besi itu bisa digratiskan, karena kalo pemeriksaan lainnya memang tanpa biaya di Ryacudu" jelas Sri Haryati.

Dia juga mengatakan bahwa untuk obat-obatan yang diperlukan untuk penderita thalasemia memang menjadi skala prioritas dan kerjasama dengan pihak luar telah dilakukan khususnya obat zat besi.

"Sudah saya cek dengan yang membidangi, kalo obat lain masih aman stok di Ryacudu, dan khusus obat zat besi kita menjalin kerjasama dengan pihak luar," pungkas Sri.

Sementara itu Plt. Kadinkes Lampura menjelaskan bahwa untuk pemeriksaan Zat besi atau Hb analisis dilakukan di Bandar Lampung.

"Memang tidak bisa dilakukan di RSUD Ryacudu karena merupakan pemeriksaan khusus jadi harus ke Bandar Lampung namun ada donatur nanti yang akan membantu pemeriksaannya," pungkas Maya Natalia Manan selaku Kadinkes Lampura.

Perlu diketahui, thalasemia merupakan penyakit tidak menular berupa kelainan darah turunan yang memiliki kadar Hemoglobin yang rendah bahkan tidak ada sama sekali, penyakit tersebut memiliki keluhan seperti pucat, perut membesar, gangguan tumbuh kembang dan juga terlihat kuning.

Karena tidak mampu menghasilkan sel darah merah normal, pasien Thalasemia memerlukan transfusi darah berulang setiap beberapa minggu. Transfusi darah berulang menyebabkan penumpukan akan zat besi dalam tubuh dan akan menimbulkan komplikasi lain berupa liver atau penyakit jantung.

Untuk mencegah hal tersebut diberikan obat  berupa deferiprone, deferiroz dan deferoxamine untuk menarik zat besi dalam tubuh. (*)

Video KUPAS TV : KISAH SUKSES BISNIS KECANTIKAN ANDHITA IRIANTO, PEMILIK “AFTER BEAUTE” (BAGIAN 1)

Editor :