• Minggu, 03 November 2024

Juliyanto Olah Larva Lalat Jadi Pakan Ternak

Rabu, 16 Juni 2021 - 17.04 WIB
363

Juliyanto saat menunjukkan ratusan ekor larva lalat digenggaman tangannya. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Metro, Kupastuntas.co - Berbagai upaya dilakukan masyarakat peternak untuk menghemat biaya bagi pakan ternaknya, salah satunya dilakukan oleh warga Kota Metro bernama Juliyanto (40).

Terobosannya mengolah Maggot alias larva dari jenis lalat Black Soldier telah membantunya menghemat pekan ternak hingga 50 persen.

Maggot itu Juliyanto peroleh dari proses biokonversi Palm Kernel Meal yang dimana nama latinnya adalah Hermetia illucens Biokonversi dan merupakan hasil fermentasi sampah-sampah organik menjadi sumber energi metan yang melibatkan organisme hidup.

Kepada Kupastuntas.co, pria yang merupakan warga RT 16 RW 08 Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur itu mengaku baru belajar menciptakan maggot dengan bermodal limbah makanan, dan sedikit ruangan yang hasilnya dapat memangkas biaya pakan ternak ikan dan ayamnya.

"Saya baru belajar juga dari teman-teman. Kalau untuk modal itu cuma tenaga dan kemauan saja. Karena intinya kita mengelola sampah jadi pakan," tuturnya, saat ditemui di Perkebunan dan pengolahan maggot miliknya yang terdapat di Jalan Wanabakti III, Margorejo, Metro Selatan, Rabu (16/6/2021).

Ia bercerita, ide memanfaatkan maggot untuk mengurangi biaya pakan ternak ayam dan ikan miliknya itu tergerak dari limbah makanan yang tidak terpakai dan banyak disia-siakan masyarakat. Sehingga tekatnya untuk mengolah dan menjadikan limbah tersebut bermanfaat.

"Nah, kalau saya mengelola sampah itu kerja sama dengan beberapa restoran. Jadi sampahnya saya minta. Karena memang tujuannya ini kan mengurangi biaya pakan lewat sampah. Jadi semua cenderung gratis lah. Hanya butuh waktu sekitar 28 hari untuk budidaya maggot. Sementara jika dijadikan pakan ternak waktu yang dibutuhkan lebih singkat, antara 15 hingga 18 hari," terangnya.

Menurutnya, proses budidaya maggot dimulai dari perkawinan dengan menyatukan lalat jantan dan betina dalam ruangan tertutup atau menggunakan jaring. Lalat jantan akan mati dengan sendirinya setelah kawin.

"Nah, yang betina bertelur, lalu kita kasih media untuk bertelur sampai dengan menetas. Ruangan seadanya. Punya paling cuma 2x1 meter. Habis itu baru proses pembesaran sampai jadi pakan. Hasilnya ini tentu sangat membantu. Malah ada juga yang memanfaatkan maggot ini untuk pakan sapi," tandasnya. (*)


Video KUPAS TV : ULAR SANCA SEPANJANG 3,5 METER TIBA-TIBA MUNCUL DI PEMUKIMAN WARGA