Diduga Tercemar Limbah, DLH Tubaba Uji Lab Air Sungai di Tebing Suluh
Tulang Bawang Barat, Kupastuntas.co - Setelah memastikan bahwa aliran air hitam pekat diduga dari Limbah Cair (LC) PT Budi Starch dan Sweteneer (BSSW) divisi Tapioka Penumangan masuk ke Sungai Tulang Bawang Barat (Tubaba), mengalir melalui Muara (saluran penangkapan ikan) milik warga di wilayah Tebing Suluh, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tubaba melakukan uji laboratorium.
Uji laboratorium air sungai tersebut guna memastikan baku mutu limbah sebagai tindaklanjut dari temuan lapangan yang ditenggarai air hitam pekat itu berasal dari kolam 7 dan kolam 8 dari 17 kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada saat pihak DLH Tubaba turun ke lokasi, pada Senin (14/6/2021) sore.
Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup (PPLH) pada DLH Tubaba, Gusron mengatakan, atas perintah Kepala DLH, Firmansyah, dirinya Selasa (15/6/2021) sore telah tiba di Laboratorium UPTD DLH Provinsi Lampung membawa sampel air sungai tersebut untuk di uji lab.
"Hasil uji labnya akan keluar sekitar seminggu kedepan," ucap Gusron, saat dihubungi kupastuntas.co, Selasa (15/6/2021) sore.
Baca juga : Sungai di Tebing Suluh Tubaba Diduga Tercemar
Sementara, pada Senin sore kemarin sekitar pukul 17.00 WIB, dua orang Anggota DPRD Tubaba yakni Yantoni dan Sukardi terlihat bertemu dengan Pimpinan PT BSSW Penumangan, Willy Stanli, di ruangan perkantoran perusahaan tapioka tersebut.
Pertemuan tersebut diluar agenda resmi Anggota DPRD Tubaba dalam rangka menindaklanjuti berita soal pencemaran lingkungan yang sedang berkembang di media massa. Sebab, sebelumnya pada Senin siang itu mereka berjanji akan turun ke lokasi (Perusahaan maupun limbah) pada Selasa ini.
Setelah kepergok berada di perkantoran PT BSSW Penumangan dan ngobrol dengan Willy Stanli, Yantoni dan Sukardi beralasan awak media tidak mengajak mereka untuk turun.
"Kamu orang kan tidak mengajak turun, kami sempat turun tetapi mobil tidak bisa masuk kesana (lokasi limbah)," elak kedua anggota DPRD Tubaba tersebut pada Senin sore kemarin.
Sedangkan, fakta di lapangan menunjukkan bahwa air pekat berwarna hitam yang mencemari Muara milik warga dan sungai Tulang Bawang Barat tersebut bersumber dari Kolam 7 dan kolam 8 IPAL PT BSSW Penumangan yang mana mereka memiliki 17 kolam IPAL.
Namun, di lokasi kolam limbah sudah disiapkan alat berat jenis excavator yang sedianya untuk menutup saluran di kolam 7 dan kolam 8 tersebut.
"Excavator ini mau benerin di limbah itu mas, ini lagi buat jalan," cetus pekerja, saat di lokasi kolam limbah PT BSSW Penumangan.
Sementara saat dikonfirmasi, Pimpinan PT BSSW atau BW Penumangan, Willy Stanli beralasan tidak mengetahui dari mana asal air tersebut mengalir.
"Kita agak heran dan bingung barusan kemudian kita lapor ke pusat (PT BSSW atau BW Panjang) ini yakan, berhubungan ini sudah sore jadi kami harus bagaimana supaya tidak terjadi seperti itu yakan," ujar Willy, Senin kemarin.
Ia juga menambahkan PT BSSW atau BW sampai saat ini memiliki 17 bak penampungan limbah dan ia pun mengatakan tidak ada cairan limbah yang keluar dari bak tersebut.
"17 bak, tidak ada yang keluar dari situ, setau kita tidak ada yang keluar dari kotak (bak limbah) itu tidak ada, jadi saya juga tidak tau itu air apa, saya belum tau," elaknya.
Ditempat yang sama Dika, Karyawan Pengelola Limbah PT BSSW tidak bisa menjelaskan apa dan dari mana air itu berasal.
"Untuk itu saat ini saya belum mencari apa masalahnya, kenapa bisa seperti itu," kelitnya. (*)
Video KUPAS TV : SUNGAI DI TULANG BAWANG BARAT DIDUGA TERCEMAR LIMBAH!
Berita Lainnya
-
Pondok Modern Al Furqon Tubaba Raih Penghargaan LPKRA Tingkat Nasional
Kamis, 28 November 2024 -
Arinal Djunaidi - Sutono Unggul di TPS Umar Ahmad
Rabu, 27 November 2024 -
Pilgub Lampung 2024, Arinal Djunaidi-Sutono Unggul di TPS 03 Desa Karta Tubaba
Rabu, 27 November 2024 -
Sukses Hibur Ribuan Warga Tubaba, Andika Kangen Band Ajak Pilih Ardjuno di Pilgub Lampung 2024
Selasa, 12 November 2024