Lima Hektar Jagung di Gung Pelindung Lamtim Gagal Panen Akibat Hama Tikus
Lampung Timur, Kupastuntas.co - Dul Alim warga Desa Pempen, Kecamatan Gunung Pelindung, mengalami kerugian total atas tanaman jagung milik nya seluas 2 hektar Fuso karena serangan hama tikus, Senin (14/6/2021).
Dul Alim mengaku perawatan tanaman jagung seluas 2 hektar sedikitnya menghabiskan modal Rp7 juta. Hanya tinggal menunggu waktu 30 hari sudah tiba waktu panen, namun nasib berkata lain, jagung seluas dua hektar sama sekali tidak tersisa.
"Sama sekali tidak disisakan oleh tikus, kerugian kami sedikitnya Rp7 juta itu belum tenaga sendiri, dan bukan punya saya. Namun sawah orang lain yang berdekatan dengan sawah saya juga di rangsek tikus meskipun tidak semua nya," kata Dul Alim.
Dul Alim mengaku dirinya sudah melakukan upaya semaksimal mungkin dari gropoyokan hingga memberikan racun. Namun tikus tikus dalam jumlah besar tidak juga punah. Rata-rata tikus merangsek tanaman pada malam hari di saat tidak ada orang yang beraktivitas di sawah.
Kepala Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) pertanian Gunung Pelindung, Suhartono mengatakan, musim tanam saat ini seluas 490 hektar dari jumlah tersebut sudah 5 hektar gagal panen akibat dirangsek tikus.
Jika hama tersebut tidak antisipasi semaksimal mungkin, maka kerugian petani akan bertambah luas di Gunung Pelindung. Jika dikalkulasi dari 490 hektar setidaknya 20 persen sudah mengalami kerugian.
"Memang kalau 50 persen belum ada, tapi kalau 20 persen sudah ada kerugian yang dialami petani. Ironisnya 30 hari petani sudah bisa memanen jagung nya, sementara tikus terus merangsek buahnya," ujar Suhartono.
Meskipun belum musim panen, namun sudah bisa diprediksi dengan kondisi tanaman jagung saat ini, tidak akan bisa mencapai target produksi yakni 6 sampai 7 ton per hektar, namun karena hama tikus maksimal satu hektar hanya mendapat 4 ton.
"Sudah bisa kami prediksi dengan kondisi sekarang ini, bahkan ada yang total 100 persen habis dimakan tikus totalnya 5 hektar," papar Kepala UPTD Pertanian Gunung Pelindung itu.
Suhartono juga menjelaskan, hari ini gropyoyakan tikus dengan cara pengelolaan dilakukan di beberapa titik dengan menggunakan gas elpiji, belombong besi yang sudah dibuat sedemikian rupa dan belerang sedikitnya dua ratusan tikus berhasil diburu.
Cara membasmi dengan belombong besi dimasukan ke dalam tempat persembunyian tikus, lalu gas dalam elpiji disemprotkan ke dalam persembunyian tikus yang ada di pematang sawah.
"Ini cara yang efesien untuk membasmi tikus selain dengan cara memberikan racun yang dicampur dengan makanan kesukaan tikus," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : ULAR SANCA SEPANJANG 3,5 METER TIBA-TIBA MUNCUL DI PEMUKIMAN WARGA
Berita Lainnya
-
Hamparan Savana dan Susur Sungai Diproyeksikan Jadi Objek Wisata Baru di TNWK
Sabtu, 01 Februari 2025 -
Pabrik Singkong Tutup, Petani di Lamtim Kesulitan Jual Singkong
Jumat, 31 Januari 2025 -
Pengunjung Wisata Kali Alam Srimenanti Lamtim Kecewa Panitia Lebih Pentingkan Pejabat
Rabu, 29 Januari 2025 -
Cerita Pengupas Singkong di Lampung Timur, Diupah Rp 10 Ribu per 45 Kg
Selasa, 28 Januari 2025