• Rabu, 14 Mei 2025

TAJUK - Lampung Undang Investor Cina

Rabu, 09 Juni 2021 - 07.38 WIB
206

Foto: Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kebijakan pemerintah pusat menggaet investor Cina masuk ke Indonesia, diikuti Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Arinal mengundang sejumlah pengusaha Tiongkok untuk menanamkan modalnya di sejumlah sektor usaha, terutama dalam pembangunan jalan di Provinsi Lampung. Upaya yang dilakukan Arinal ini, guna mengatasi keterbatasan dana yang dimiliki Pemprov Lampung untuk membangun kembali sejumlah jalan provinsi yang rusak.

Tak bisa dipungkiri, penanganan pandemi Covid-19 menyita sebagian dana pembangunan yang ada di tingkat pusat dan daerah. Tidak heran, jika selama wabah Corona selama dua tahun terakhir menyebabkan aktivitas pembangunan fisik seperti stagnan. Bisa dikatakan hanya sebagian kecil saja proyek pembangunan fisik yang dikerjakan, itupun hanya untuk bertujuan menjaga agar masyarakat tetap punya pendapatan sehingga daya beli tetap bisa tumbuh.

Pemprov Lampung tidak bisa mengandalkan dana APBD, untuk membangun kembali jalan-jalan yang rusak. Pada tahun 2021 ini, hanya ada alokasi anggaran Rp250 miliar untuk infrastruktur jalan, itulah hanya diperuntukan bagi pemeliharaan berkala saja. Menyikapi kondisi tersebut, Pemprov Lampung menyiapkan skema pinjaman dan investasi guna mendukung pembangunan infrastruktur jalan.

Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung, Febrizal Levi Sukmana menyebut Provinsi Lampung membutuhkan dana sebesar Rp4 triliun untuk melakukan perbaikan jalan. Panjang ruas jalan milik Provinsi Lampung kurang lebih 1.700 km, dan ruas jalan yang rusak mencapai sekitar 24 persen.

Sehingga ada sekitar 500 km yang perlu dilakukan perbaikan. Dana Rp4 triliun jelas bukan angka yang sedikit. Untuk diketahui, APBD Provinsi Lampung tahun 2021 saja hanya sekitar Rp7,5 triliun. Sehingga sangat tidak mungkin, jika dana perbaikan jalan rusak mengandalkan APBD.

Upaya Arinal mendatang investor Cina untuk membantu perbaikan jalan rusak di Provinsi Lampung patut diapresiasi. Sekarang hanya tinggal menunggu pola kerjasama seperti apa yang akan disepakati. Yang pasti, jangan sampai bantuan modal yang diberikan para investor nantinya justru membebani keuangan Pemprov Lampung. Jika memang nantinya ada dana pinjaman, sampai sampai bunga yang harus dibayar menjadi beban.

Cina memang sedang berambisi untuk ekspansi besar-besaran. Terutama dengan mega proyek abad ini One Belt One Road Initiatives (OBOR), Cina terus berinvestasi ke berbagai proyek terutama infrastruktur di kawasan Asia.

DPRD Provinsi Lampung sudah mengingatkan Pemprov Lampung untuk berhati-hati dalam menggandeng investor dari Cina. Harus mencermati klausul-klausul yang ada dalam investasi yang nantinya ditawarkan. Harus ada pembatasan untuk tenaga kerja. Kalau misalnya masih ada pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh tenaga kerja lokal atau warga rakyat Lampung, harus diprioritaskan pakai rakyat Lampung.

Karena masih banyak masyarakat Lampung yang membutuhkan pekerjaan, apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini. Investasi masuk sudah pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah setempat. Namun yang paling utama, investasi juga harus bisa mendorong peningkatan pendapatan bagi masyarakat. Sehingga ekonomi masyarakat juga bisa ikut terkatrol. (*)


Video KUPAS TV : REMAJA TENGGELAM DI PANTAI KETANG LAMPUNG SELATAN

Editor :