• Selasa, 13 Mei 2025

Banyak Jalan Lingkungan di Bandar Lampung Rusak, Pengamat: Itu Karena Kualitasnya

Kamis, 03 Juni 2021 - 17.59 WIB
534

Pengamat Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sumatera (PWK Itera), Dr. Eng. Ir. IB Ilham Malik. Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sejumlah jalan lingkungan di Kota Bandar Lampung mulai mengalami kerusakan, diantaranya di Kecamatan Sukarame, Way Halim, Tanjung Senang, Kedaton, Way Kandis, Sukabumi dan lainnya. Mulai dari rusak ringan hingga rusak parah.

Pengamat Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sumatera (PWK Itera), Dr. Eng. Ir. IB Ilham Malik menilai, hal itu dikarenakan kualitasnya masih belum bermutu, baik dari sisi kualitas fisik, perencanaan maupun pengawasan.

Desain geometrik jalan lingkungan memang banyak belum dapat perhatian. Harusnya semua ruas jalan baik itu jalan utama kota maupun, jalan kolektor, silinder dan lingkungan harus memiliki pola geometrik jalan yang patuh pada kaidah-kaidah perencanaan.

"Akan tetapi memang pada kenyataannya jalan lingkungan kita belum bermutu. Ditambah lagi dengan mutu dari bahan pembuatan jalannya yang mungkin belum begitu bagus. Kedepan itu yang harus ditangani oleh pemerintah bersama dengan jajaran pelaku jasa konstruksi," kata Ilham, saat dihubungi kupastuntas.co, Kamis (3/6/2021).

Walaupun memang kerusakan jalan lingkungan perlu dilihat dulu beberapa faktor penyebabnya, bisa saja karena sistem drainase di jalan lingkungan tersebut yang masih membutuhkan perbaikan. Karena banyak saluran air yang mampet atau tidak berfungsi yang menyebabkan jalan lingkungan itu digenangi oleh air hujan.

"Lingkungan kita itu rata-rata adalah jalan dengan kekerasan lentur berupa aspal. Maka tentu saja akhirnya jalan menjadi rusak ketika tergenang air, sebab aspal itu paling takut digenangi air," jelasnya.

Menurutnya, jalan kota memang di desain dengan mutu yang baik, kemudian drainase jalan raya nya sudah relatif baik. Maka kerusakan jalan menjadi tidak sebanyak yang terjadi di Jalan lingkungan.

Mungkin tantangan yang harus dijawab pemerintah kota dengan melibatkan seluruh perencanaan sektor transportasi, baik itu yang ada di perguruan tinggi maupun pelaku jasa konstruksi, agar setiap ruas jalan yang dibangun oleh pemerintah dapat berusia panjang dan tidak berulang persoalannya.

"Misalnya saja persoalan di sistem drainase nya harus dibenahi atau karena faktor geometrik jalannya. Ruas jalan baru yang dibangun atau jalan yang diperbaiki harus memberikan perhatian pada geometrik jalannya," terangnya.

Untuk itu, pemerintah perlu melakukan penelaahan terhadap setiap kerusakan jalan yang terjadi di kota Bandar Lampung, terutama jalan di lingkungan itu faktor penyebab kerusakannya apa.

"Jadi jangan sampai langsung ada perencanaan, kemudian langsung ada penanganan. Karena kualitas rencana yang dimiliki masih perlu ditingkatkan lagi," terangnya.

"Saya meminta supaya tidak ada pemisahan antara keduanya. Jangan sampai nanti desain jalan ada di Bina Marga, sementara untuk drainasenya ada di Cipta Karya. Itu harus menjadi satu paket yang sama," tandasnya. (*)


Video KUPAS TV : POTRET ‘BURUK RUPA’ JALAN LINGKUNGAN KOTA BANDAR LAMPUNG