• Kamis, 02 Mei 2024

Limbah Solar SPBU Diduga Cemari Anak Sungai Way Batanghari Metro

Selasa, 01 Juni 2021 - 12.12 WIB
394

Kondisi saluran air menuju sungai Way Batanghari di Kelurahan Tejo Agung, Kecamatan Metro Timur yang dipenuhi limbah diduga solar dari SPBU bernomor 24-341-131 milik PT Cahaya Hartawan. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Sebuah video amatir terbakarnya saluran irigasi atau anak sungai yang melintasi kawasan perumahan Jurai Siwo, Kelurahan Tejo Agung, Kecamatan Metro Timur mendadak viral di media sosial Facebook dan WhatsApp warga kota setempat.

Dari tiga file video amatir yang dihimpun Kupastuntas.co, masing-masing berdurasi 48 detik dan mempertontonkan sebuah objek yang terbakar di sebuah saluran irigasi atau anak sungai yang mengalir menuju Sungai Way Batanghari.

Kemudian dua file video lainnya masing-masing berdurasi 15 detik dan 7 detik yang mempertontonkan kondisi irigasi dan sejumlah orang yang memungut cairan diduga solar dari dalam selokan.

"Bau solar sangat menyengat. Wuu, kebakar. Di selokan 24. Ini kalau kena api tersambar ini," ucap seorang yang merekam video viral tersebut.

Sementara, saat Kupastuntas.co beserta sejumlah rekan media mencoba menelusuri kebenaran atas vidio tersebut pada Senin 31 Mei 2021, tim mendapati saluran irigasi penuh dengan limbah yang diduga solar.

Saat menyusuri saluran tersebut, limbah itu mengalir sepanjang kurang lebih 800 meter menuju sungai Way Batanghari. Dari keterangan warga sekitar, limbah yang diduga solar tersebut berasal dari sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tejo Agung, Kecamatan Metro Timur.

"Sudah lama ini mas, baru kemarin aja rame di Facebook karena ada yang rekam. Kalo kita di sini yang sudah lama nyium bau solar ini, tapi kita gak bisa apa-apa mas," ucap seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya, Senin (31/5/2021).

Sementara, saat mencoba menkonfirmasi pihak SPBU bernomor 24-341-131 milik PT Cahaya Hartawan, awak media tidak mendapatkan keterangan apapun. Sejumlah wartawan justru dihadapkan dengan seorang pengawas yang diketahui bernama Agus.

Agus pun enggan memberikan keterangannya kepada awak media. Ia justru menyebut, segala sesuatu yang berkaitan dengan limbah yang diduga solar dari SPBU Tejo Agung telah selesai tanpa komplain dari warga.

"Semua akan kita bereskan, ini tidak ada masalah. Semua tim dari Pertamina sudah turun kemarin, tinggal tim teknisi saja. Untuk lingkungan sudah beres, untuk semua yang ada, aparat Kepolisian segala macem sudah beres. Dan tidak ada komplain segala macam," kata dia.

Agus juga menyarankan awak media untuk mewawancarai langsung direktur SPBU. Namun hingga kini, Direktur SPBU milik PT Cahaya Hartawan belum dapat dimintai keterangan.

"Kalo mau wawancara nanti temuin saja pak direktur, dia sudah jelas gimana mesin itu kerusakannya gimana, kalau sementara ini untuk masyarakat tidak ada yang komplain," ucap Agus.

Lurah Tejo Agung, Kecamatan Metro Timur, Suparyono mengatakan, penyebab limbah diduga solar milk SPBU yang mengalir ke anak sungai.

"Terkait adanya dugaan kebocoran tangki BBM jenis solar di SPBU Tejo Agung, Metro Timur itu pada hari Sabtu tanggal 29 Mei 2021, sekira pukul 13.45 WIB. Menyebabkan mengalirnya solar ke drainase Jalan  Raya Stadion Kelurahan Tejo Agung," kata Suparyono, Selasa (1/6/2021).

"Terkait hal tersebut, telah dilakukan investigasi dilapangan oleh pihak kecamatan Metro Timur bersama Kapolsek Metro Timur, Sat Pol-PP, dan unsur Dinas Lingkungan Hidup," lanjutnya.

Suparyono mengaku telah berkoordinasi dengan pihak SPBU bernama Haidir selaku direktur SPBU PT Cahaya Hartawan No : 24-341-131 untuk melakukan langkah penanganan. Suparyono menyampaikan, pihak SPBU akan melakukan penyedotan atau pengosongan 

ketersediaan stok yang ada di dalam tangki penampungan BBM, sebagai upaya  menanggulangi kebocoran lebih luas dan menghindari serta mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.

"Disarankan kepada pihak SPBU agar segera berkoordinasi dengan teknisi pertamina untuk mencari sebab terjadinya kebocoran tersebut. Informasi tambahan, bahwa menurut keterangan Direktur SPBU telah dilakukan penghentian penjualan jenis bahan bakar Solar," bebernya.

Dirinya juga menjelaskan berdasarkan informasi yang diterima Kelurahan, stok solar terakhir sebanyak 7.448 Liter setelah 20 menit kemudian stok Solar tersebut  tidak mengalami kekurangan yang drastis dan tetap diangka 7.448 Liter.

"Dengan demikian  kemungkinan tangki penampungan BBM tidak mengalami kebocoran. Dugaan sementara, instalansi jaringan pipa yang kemesin nosel atau dispenser yang mengalami kebocoran," pungkasnya. 

Kapolsek Metro Timur AKP JH Sitompul mengatakan, pihaknya telah melakukan pengamanan guna mengantisipasi terjadinya gesekan dimasyarakat.

"Jadi pada dasarnya polisi melakukan pengamanan bila terjadi sesuatu dimasyarakat. Kemudian kemarin kita sudah panggil pihak managemen, dan meminta mereka mencari penyebab kebocoran itu dan tutup sementara selama dua hari sambil menunggu proses perbaikan oleh teknisi mereka," kata Kapolsek, Selasa (1/6/2021).

Pihaknya telah meminta management SPBU untuk melakukan pembersihan terhadap saluran irigasi yang tercemar limbah diduga solar miliknya.

"Kemarin dari pihak masyarakat juga ada, dan pihak SPBU sudah disarankan untuk membersihkan cairan yang tercecer diduga solar tersebut di saluran drainase. Hingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat dikemudian harinya, dan pihak manajemen menyanggupi," ucapnya.

Kapolsek juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, pihaknya telah menyiagakan petugas guna memantau pembersihan saluran drainase yang tercemar.

"Kita juga telah melakukan antisipasi, bhabinkamtibmas dan Intel sudah ditugaskan untuk mengawasi perkembangan pembersihan di saluran tersebut," tandasnya. 

Hingga berita ini diterbitkan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro belum dapat dimintai tanggapannya prihal dugaan tercemarnya lingkungan oleh limbah solar. (*)

Video KUPAS TV : REMAJA TENGGELAM DI PANTAI KETANG LAMPUNG SELATAN

Editor :