• Rabu, 18 Juni 2025

Aspekindo Minta Pemkot Bandar Lampung Dapat Bayarkan Sebagian Hutang ke Kontraktor

Kamis, 27 Mei 2021 - 13.56 WIB
564

Ketua Aspekindo Provinsi Lampung, Rio Gunawan. Foto: Ist.

Sri

Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Asosiasi Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (Aspekindo) Provinsi Lampung, meminta Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk membayarkan sebagian hutang yang menunggak pada pihak kontraktor.

Hal itu dikarenakan hampir 50 persen pembangunan proyek yang rampung di Bandar Lampung, Pemkot belum memberikan anggaran kepada pihak rekanan atau kontraktor. Dari 50 persen tersebut terdapat beberapa proyek yang besar diantaranya pembangunan renovasi gedung DPRD dan pembangunan stadion way dadi.

"Saya mengharapkan agar pihak rekanan dan pemkot duduk satu meja. Dan minimal pemkot dapat mengeluarkan walau belum semua bisa dapat dibayarkan sebagian, agar para pengusaha konstruksi juga dapat bertahan dalam kondisi saat ini," ujar Ketua Aspekindo Provinsi Lampung, Rio Gunawan, saat dimintai keterangan, Kamis (27/5/2021).

Hal itu agar pembangunan di Pemkot Bandar Lampung bisa berjalan. Karena kata Dia, semua juga sadar kondisi saat ini semua mengalami kesulitan.

"Kita tahu bahwa di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini semua bidang usaha cukup memperihatinkan, semua pengusaha berlomba-lomba untuk bertahan. Seharusnya pihak rekanan dan pemkot saling memahami kondisi satu sama lain terkait pemabayaran yang tertunggak tersebut," ungkapnya.

Di satu sisi terangnya, rekanan juga tidak bisa paksakan untuk dibayar semua karena kondisi ekonomi karena dampak Covid-19. 

"Karena sebelum ditandatangni kontrak kerjasama tertuang juga point kesiapan rekanan dalam sisi siap permodalan. Jadi rekanan juga untuk pilih-pilih suatu pekerjaan. Dan Pemkot juga kalau anggaran kurang jangan dipaksakan untuk mebangun, rencanakan pembangunan sesuai kemampuan dan kebuutuhan masyarakat," kata Rio.

Namun demikian ia juga berharap, mudah mudahan pasca new normal ini perlahan-lahan bisa kembali pulih.

"Walau tidak secepat yang kita bayangkan, dan disatu sisi rekanan juga berfikir untuk menawar pekerjaan klau memang keadaan keuangan suatu daerah masih belum stabil," tandasnya. (*)

Editor :