• Minggu, 29 September 2024

TAJUK - Waspada Klaster Pemudik

Rabu, 19 Mei 2021 - 07.52 WIB
54

Tajuk. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co - Mudik selalu menjadi isu menarik pada setiap jelang lebaran. Persoalan yang muncul bukan tentang dampak perpindahan sesaat yang melibatkan jutaan manusia dari satu daerah ke daerah lain, namun pada situasi-situasi mendasar yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan jiwa para pemudik.

Berdasarkan pengalaman, pada tahun-tahun sebelumnya pengawasan lebih menekankan pada pengaturan moda transportasi yang akan digunakan para pemudik, serta kondisi jalan, dan lalu-lintas yang memadai, maka pada tahun ini lebih pada situasi pandemi covid-19 yang masih menjadi gejala penularan.

Hingga tahun ini, dua kali larangan mudik dilaksanakan. Tahun lalu atau tahun 2020 mudik ditiadakan dan para calon pemudik tidak diperkenankan melakukannya mengingat situasi pandemi Covid-19 masih tinggi.Yang ditakutkan bakal menjadi cluster baru pun bisa saja terjadi pada saat pemudik menjadi ramai.

Seperti di Pelabuhan Bakauheni, ribuan pemudik mengantri saat mengikuti rapid test Antigen. Penumpukan terjadi karena pemudik tidak melakukan tes di daerah asal keberangkatan. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.

Ribuan calon penumpang kapal memadati dua lokasi rapid test Antigen yang berada di areal Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan pada Selasa (18/5). Dua lokasi pemeriksaan tes Antigen itu berada di areal loket penumpang dan sebelum Seaport Interdiction (SI) Pelabuhan Bakauheni.

Di areal loket Pelabuhan Bakauheni, penumpang yang melakukan rapid test Antigen dilayani oleh petugas medis dari Klinik Bumame Farmasi yang menarik biaya Rp79 ribu. Sementara penumpang yang melakukan pemeriksaan di pos sebelum SI Pelabuhan Bakauheni dilayani secara gratis oleh petugas gabungan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang Wilayah Kerja Bakauheni.

Pantauan di dua lokasi tersebut, ribuan calon penumpang sudah tidak lagi menerapkan protokol kesehatan saat mengantri untuk melakukan rapid test Antigen. Membludaknya pemudik terjadi karena tidak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan yang disiapkan. Sehingga penumpang harus menunggu berjam-jam sampai hasil tes keluar.

Petugas gabungan yang disiagakan tampak kewalahan mencegah terjadinya kerumunan pemudik. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19 di Pelabuhan Bakauheni.

Berbagai cara sudah dilakukan petugas untuk mengurai kerumunan seperti memberikan kursi tambahan dan mengingatkan pemudik untuk menjaga jarak dengan pengeras suara, dan membatasi warga yang akan melakukan rapid test Antigen. Namun upaya yang dilakukan tidak dihiraukan ribuan penumpang tersebut.

Meskipun dari sisi tradisi mudik sudah merupakan budaya yang melekat pada bangsa kita, namun demi upaya penanganan dan pencegahannya harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan semua pihak tanpa terkecuali. Termasuk di dalamnya adalah menutup setiap peluang dan potensi tumbuh dan mewabahnya kembali pandemi ini.

Ketegasan Pemerintah perlu dilakukan, sehingga tidak ada lagi penumpukan seperti terjadi di Pelabuhan Bakauheni kedepannya, sehingga Lampung bisa keluar dari status sebagai kawasan pandemi, semoga. (*)

Video KUPAS TV : PENGGUNA JALAN TOL LAMPUNG DIRAPID ANTIGEN, TIDAK DIPUNGUT BIAYA!

Editor :