• Senin, 18 November 2024

Penurunan Stunting Jadi Program Khusus Bidang Kesehatan di Pesawaran

Selasa, 18 Mei 2021 - 15.53 WIB
139

Marzuki Ali, Asisten II mewakili Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona dalam menghadiri Rembuk Stunting 2021. Foto: Ragil/Kupastuntas.co

Pesawaran, Kupastuntas.co - Stunting di Pesawaran saat ini menjadi salah satu program yang difokuskan di bidang kesehatan guna meminimalisir kondisi gizi kronis anak. 

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Marzuki Ali mewakili Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan, program yang difokuskan untuk mengantisipasi kondisi gizi kronis yang mengakibatkan pertumbuhan anak tidak maksimal. 

"Rembuk stunting ini salah satu hal penting yang dilakukan Pemkab untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama antara OPD penanggung jawab dengan sektor dan masyarakat," katanya, Selasa(18/05/2021). 

Dengan mewujudkan hal tersebut baik Dinas Kesehatan yang membidangi permasalahan kesehatan di tengah masyarakat maupun kepedulian orangtua serta pengetahuan yang memadai harus terus diupayakan bersama. 

"Pemkab nantinya secara bersama-sama akan melakukan konfirmasi, sinkronasi dan sinergi hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan dari OPD penanggung jawab layanan di kabupaten dengan hasil perencanaan partisipatif masyarakat melalui musrenbang kecamatan dan desa dalam upaya penurunan stunting di lokasi yang difokuskan penanganan stunting," utasnya.

Ia mengatakan, isu utama program penurunan stunting yang dilakukan pada tahun berjalan dengan komitmen pemerintah daerah dan OPD terkait untuk nantinya dimuat dalam RKPF atau Renja tahun berikutnya. 

"Hal ini kan penting bagi Bappeda untuk menyampaikan apa dan bagaimana program stunting ini kepada OPD terkait agar adanya persamaan persepsi visi misi gerakan penurunan stunting yang terintegrasi," jelasnya. 

Ia menegaskan, program penangan stunting bukan tugas Dinas Kesehatan saja melainkan OPD dan sektor-sektor lainnya yang terlibat dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Pesawaran. 

"Harapan saya OPD yang terkait lebih pro aktif dalam percepatan penurunan stunting ini," ungkapnya. 

Menurutnya, penuruan stunting yang maksimal dari seluruh OPD terkait akan membantu penurunan hingga 70%.

"Sementara hanya 30% tugas Dinkes dalam upaya mempercepat penurunan stunting, makanya saya sangat berharap kepada Dinkes agar lebih fokus dalam menangani permasalah serta fokus pada evaluasi dan pembiayaan di daerah namun lintas sektor tetap dilibatkan," tuturnya.

Dari hasil pertemuan pemetaan dan analisis program stunting menetapkan lokasi desa yang difokuskan dalam upaya penurunan stunting yaitu 43 Desa di tahun 2021.

"Penyebab angka stunting tinggi itu karena sanitasi lingkungan, lalu saran dan prasarana kesehatan lingkungan dan pemukiman,"ujarnya.

Adapun contoh lain seperti Dinas Ketahanan Pangan memastikan stok pangan di tingkat keluarga dengan mendapatkan asupan gizi yang baik dari makanan dan buah terutama terhadap balita. 

"Kami juga berharap untuk desa memanfaatkan dana desanya dengan memberikan pelayanan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita di desa begitu juga dengan OPD lain, jadi harus berbagi peran dan saling mendukung," ucapnya.

Adapun kriteria desa yang menjadi lokasi fokus penurunan stunting yaitu diantaranya desa yang memiliki kasus stuntung tertinggi dan desa dengan sanitasi yang kurang memadai serta belum melaksanakan Open Defecation Free (ODF). 

"Untuk itu marilah bersama kita berupaya untuk fokus stunting terutama di lokasi desa tertentu untuk dapat mencegah dan menurunkan stunting sehingga Kabupaten Pesawaran bebas dari stunting," ungkapnya. 

Menurutnya, secara umum, adanya stunting ini disebabkan asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. 

"Stunting ini kan terjadinya mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat nanti ketika si anak sudah berusia dua tahun, maka itu pastikan asupan gizi yang baik dan cukup," tutupnya. (*)

Video KUPAS TV : MENTERI PERHUBUNGAN TINJAU PENYEKATAN ARUS BALIK DI BAKAUHENI!

Editor :