Antrian Rapid Antigen di Pelabuhan Bakauheni Berdesakan, Penumpang: Ini Mengerikan Buat Saya
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Hari terakhir larangan mudik atau 17 Mei 2021, lonjakan penumpang terus terjadi di Pelabuhan Bakauheni.
Pantauan Kupastuntas.co, Senin (17/5/2021 malam, tampak para penumpang baik itu pejalan kaki, kendaraan roda dua, maupun roda empat masih diwajibkan melakukan check point di pos penyekatan pelabuhan.
Usai melakukan check point, para penumpang yang belum memiliki surat hasil rapid antigen dengan hasil negatif atau telah habis masa berlaku, diharuskan melakukan rapid antigen di klinik swasta Bumame Farmasi dengan biaya Rp79.000 yang berada di areal pelabuhan.
Terlihat para penumpang antri hingga berdesak-desakan dan melanggar protokol kesehatan untuk dapat melakukan Rapid Antigen.
Antrian tersebut pun dikhawatirkan dapat menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19 bagi para penumpang.
Bahkan, terlihat beberapa orang tua membawa anaknya untuk mengikuti antrian rapid antigen. Anaknya pun dibiarkan bermain di lokasi antrian, bahkan memasuki bilik tes GeNose C19.
Kholil, salah seorang calon penumpang kapal asal Tulang Bawang, mengaku khawatir karena terjadinya antrian tersebut.
"Sebenarnya khawatir. Kita sempat ngantri disana ramean, dari yang tadinya enggak cemas jadi cemas," katanya.
Dirinya telah menunggu antrian untuk melakukan rapid antigen sejak pukul 21.00 WIB, dan hingga pukul 22.30 dirinya masih menunggu hasil Rapid Antigen tersebut.
"Mudah-mudahan hasilnya negatif," katanya.
Hal serupa diungkapkan oleh penumpang lainnya, Ivan mengatakan, dirinya takut terpapar Covid-19 ketika melakukan antrian untuk melakukan rapid antigen tersebut.
"Kalau saya lihat ini malah mengerikan buat saya. Kalau ada yang reaktif, ya malah lebih takut lagi. Takutnya kita yang tadinya sehat malah jadi kenapa-kenapa," tuturnya.
Pria asal Jambi dengan tujuan Banyuwangi ini menambahkan, seharusnya pihak terkait dapat mengatur para penumpang supaya tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Juga memberikan petunjuk arah supaya penumpang dapat mengetahui tahapan-tahapan untuk dapat menyeberang ke Pulau Jawa," terangnya.
Karena antrian tersebut, terlihat Direktur Utama (Dirut) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi, turun langsung ke lokasi untuk mengatur antrian para penumpang.
Namun ketika dimintai keterangan melalui Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin, Ira Puspadewi pun enggan untuk berkomentar. (*)
Berita Lainnya
-
Ratusan Hektare Sawah di Candipuro Lamsel Terancam Puso Akibat Terendam Banjir
Minggu, 19 Januari 2025 -
Tanggul Way Katibung Jebol, 81 Warga Candipuro Lampung Selatan Diungsikan
Sabtu, 18 Januari 2025 -
Banjir Landa Way Galih Lamsel, Tanaman Padi dan Singkong Warga Ikut Terendam
Sabtu, 18 Januari 2025 -
Sungai Meluap, 10 Rumah di Way Galih Lampung Selatan Terendam Banjir
Sabtu, 18 Januari 2025