Gelap dan Sering Terjadi Kecelakaan, Warga Metro Patungan Pasang Lampu Jalan

Sejumlah warga yang tergabung dalam Trader Kampungan gotong royong memasang infrastruktur Penerangan Jalan Umum (PJU) di jalur dua Jalan Pattimura Kel. Banjarsari,Metro Utara. Foto: Arby/Kupastuntas.co
METRO, Kupastuntas.co - Minimnya penerangan diduga menjadi pemicu maraknya kecelakaan lalulintas di jalur dua Jalan Pattimura Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara. Pemerintah yang dinilai kurang tanggap mengharuskan warga patungan untuk memasang Penerangan Jalan Umum (PJU) dikawasan setempat.
Maraknya lakalantas yang terjadi di kawasan tersebut membuat sejumlah warga Kota Metro yang tergabung dalam Trader Kampungan Kota setempat untuk memasang PJU.
Founder Trader Kampungan Dicky Kusuma Wardhana mengaku, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat perihal maraknya lakalantas akibat minimnya penerangan jalan. Informasi yang diterima, terakhir peristiwa lakalantas dilokasi tersebut terjadi saat awal lebaran.
"Kami bergerak berdasarkan laporan masyarakat, jadi terakhir kemarin pas lebaran itu terjadi lakalantas yang ke delapan kalinya mobil terguling disitu. Disana itu minim penerangan, jadi seperti kasus-kasus yang dulu. Karena kosongnya jalur dua itu cukup jauh ya, dari pertamina sampai RA Point," kata Dicky saat dikonfirmasi Kupastuntas.co, Minggu (16/5/2021).
Dirinya mengungkapkan, lampu jalan itu didapat dari iuran warga Metro yang tergabung dalam Trader Kampungan. Dari hasil patungan dan terkumpul Rp 2 Juta tersebut, pihaknya memperoleh satu paket PJU yang siap dipasang.
"Itu iuran anggota, sementara ini kami pasang satu. Masih ada beberapa jalur lagi yang perlu penerangan, kami juga sedang proses membuat 10 PJU lagi untuk penerangan jalan. Khusus untuk di lokasi depan RA Point itu dalam satu bulan ini saja sudah dua kali kecelakaan," ucapnya.
Ia menilai, hingga kini pemerintah Kota Metro belum memaksimalkan perannya dalam memfasilitasi kebutuhan masyarakat khususnya infrastruktur penerangan jalan.
"Khusus persoalan PJU ini pemerintah belum peka dan belum terlihat perannya dalam memfasilitasi kebutuhan masyarakat. Jadi kita melihat disisi ini memang masyarakat membutuhkan fasilitas penerangan. Kami berharap pemerintah hadir menyikapi persoalan-persoalan seperti ini, jangan sampai semakin banyak warga masyarakat yang menjadi korban lakalantas akibat minimnya penerangan di Metro," bebernya.
Selain itu, ia juga berharap sejumlah perusahaan yang terdapat di Metro Utara memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan mengeluarkan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diperuntukkan bagi penerangan jalan.
"Dan kami minta bukan hanya perusahaan di sekitar lokasi ini yang harus peka membagi CSR nya untuk penerangan, pemerintah juga harus peka dan menekankan pembangunan pada perbaikan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya.
Langkah Trader Kampungan tersebut mendapat respon positif dari masyarakat. Warga setempat berharap, komunitas lainnya di Kota Metro juga dapat mengadopsi langkah Trader Kampungan.
"Ini sangat bermanfaat dan harus kami harap dapat diikuti semua komunitas yang ada di kota Metro. Karena kalo mau nunggu kerja pemerintah saja tidak tau mau sampai kapan, jalanan aja gak dibagus-bagusin padahal walikotanya sudah ganti. Ya semoga walikota melihat lah kondisi jalanan dan penerangan disini," ungkap Angga Pratama (28) warga Jalan Pattimura.
Hal senada diutarakan pengguna jalan asal Kecamatan Punggur, Lampung Tengah yang melintasi jalan tersebut. Ia berharap pemerintah provinsi Lampung segera mengambil langkah dalam mengintervensi kebijakan pembangunan pemerintah kota Metro yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Saya kerja di Metro, jadi percetakan tempat saya kerja itu tutupnya malam, sehingga saya pulang malam terus dan lewat sini terus. Jadi dari TMII sampai depan RA Point itu belum dipasang PJU, jadi jalur duanya itu gelap. Yang sudah ada PJU itu dari perbatasan ke arah RA Point yang dipasangi PJU oleh warga. Harapannya, penerangan disepanjang jalan Pattimura dapat merata," tandas Beni Irham (32) warga Kecamatan Punggur.
Sementara dari informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, terhitung telah terdapat delapan kali lakalantas dilokasi yang sama sepanjang 2021. Kesemua kendaraan tersebut menabrak pembatas jalan lantaran diduga minimnya penerangan. Warga mengharapkan pemerintah lebih memperhatikan pada pemasangan PJU di titik-titik rawan kecelakaan. (*)
Video KUPAS TV : WAKAPOLRI CEK PELARANGAN MUDIK DI PELABUHAN BAKAUHENI
Berita Lainnya
-
Pasca Aksi Blokade Armada Pengangkut Sampah di Karangejo Metro, Pemerintah Gelontorkan 5,8 Miliar Perbaiki Jalan WR Supratman
Rabu, 30 April 2025 -
Merajut Asa dari Sisa Sampah di Metro Utara
Rabu, 30 April 2025 -
Tingkatkan Kompetensi Guru, SMAN 1 Metro Hadirkan Pakar Nasional
Selasa, 29 April 2025 -
Pasca Aksi Boikot, Puluhan Truk Sampah Kembali Beroperasi di TPAS Karangrejo Metro
Selasa, 29 April 2025