Larangan Mudik, Jumlah Kendaraan Masuk Lampung Turun Hingga 24 Persen
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Jumlah kendaraan yang masuk ke Provinsi Lampung melalui jalan tol mengalami penurunan drastis pasca diberlakukannya larangan mudik.
Seperti yang terjadi di Ruas Tol Terbanggi Besar Pematang Panggang Kayu Agung, peraturan larangan mudik membuat volume kendaraan yang masuk Lampung turun hingga 24 persen.
Diketahui aparat gabungan dari Kepolisian, TNI, Dishub, Satpol PP dan Dinas Kesehatan telah membuat pos penyekatan di Gerbang Tol Simpang Pematang Km 240 Mesuji. Sehingga kendaraan mudik yang datang dari Provinsi Sumatera Selatan tidak diperkenankan masuk.
Branch Manager PT HK Tol Terpeka, Yoni Satyo mengatakan, karena adanya penyekatan ini, maka jumlah kendaraan yang keluar dari Pintu Tol Simpang Pematang justru meningkat drastis.
“Kendaraan yang masuk Lampung di hari pertama larangan mudik itu turun 24 persen. Tapi yang keluar di Simpang Pematang naik 83 persen. Karena pengguna jalan ini kan dikeluarkan oleh petugas terkait, karena ada penyaringan mana yang boleh lewat mana yang harus putar balik,” ujar Yoni Satyo, Kamis (6/5/2021).
Untuk di ruas Tol Terpeka, Yoni mengatakan, pos penyekatan hanya ada di Simpang Pematang sebagai daerah perbatasan Lampung dan Sumsel. Sementara proses pemeriksaan dilakukan full 24 jam dalam sehari.
“Untuk di Tol Terpeka hanya di Km 240. Kita belum ada rencana untuk menambah titik lokasi penyekatan,” katanya.
Diketahui, selama masa mudik ini, PT Hutama Karya telah membuat beberapa posko penyekatan.Yaitu di Gerbang Tol (GT) Bakauheni Selatan di ruas Tol Bakter, di GT Simpang Pematang, di GT Dumai dan GT Binjai di Jalan Tol Medan-Binjai.
Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya, Aries Dewantoro mengatakan, komposisi kendaraan golongan di ruas JTTS meningkat saat menjelang larangan mudik Lebaran. Menjelang pelarangan mudik, 80 persen pengguna didominasi mendaraan golongan satu.
“Tapi kondisi tersebut berubah setelah masa pelarangan mudik berlaku. Posisi sekarang berubah hampir 70 persenan dari golongan 1. Tapi volumenya turun, karena lalu lintas dari Jawa masuk ke Sumatera berkurang," jelas Aries. (*)
Video KUPAS TV : TALKSHOW RAMADAN BERSAMA DPRD LAMPUNG : TATA KELOLA PEREKONOMIAN DAERAH (BAGIAN 2)
Berita Lainnya
-
Porsadin ke-VI Nasional Ditutup, Jawa Barat Juara umum
Minggu, 17 November 2024 -
Prodi Sisfo UIN RIL Jalani Asesmen Lapangan LAM INFOKOM
Minggu, 17 November 2024 -
Empat Dosen FEB Unila Benchmarking ke Tokyo International University
Minggu, 17 November 2024 -
Angka Pekerja di Lampung Terkena PHK Meningkat, Segini Jumlahnya
Minggu, 17 November 2024