Jelang Lebaran, Disnakeswan Lampung Pastikan Stok Pangan Hewani Aman

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Lampung Lili Mawarti saat dimintai keterangan di Mahan Agung rumah dinas Gubernur Lampung, Rabu (5/5/2021). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Lampung memastikan stok produk pangan asal hewan utamanya daging sapi, daging ayam, dan telur ayam ras dalam kondisi aman menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Stok kita di Provinsi Lampung masih dalam kondisi aman dalam artian surplus. Kita juga masih memenuhi kebutuhan daerah lain tetapi kita terus mengedepankan kebutuhan Lampung dulu," ujar Kepala Disnakeswan Provinsi Lampung Lili Mawarti saat dimintai keterangan di Mahan Agung rumah dinas Gubernur Lampung, Rabu (5/5/2021).
Ia melanjutkan, ketersediaan daging sapi pada bulan April sebanyak 3.185 ton sementara di Mei 3.155 ton. Untuk kebutuhan masyarakat di Provinsi Lampung pada April sebanyak 2.147 ton dan di Mei 2.127 ton.
"Artinya dari ketersediaan dan kebutuhan Lampung surplus, dalam kondisi aman dan ketersediaan ada. Di bulan April ketersediaan kita kelebihan 1.038 ton dan di Mei 1.028 ton," ujarnya.
Sementara itu untuk daging ayam ketersediaan pada bulan April sebanyak 8.654 ton dan di Mei 8.573 ton. Sementara untuk kebutuhan masyarakat Lampung pada April sebanyak 6.963 dan di Mei 6.869.
"Dalam artian ada selisih atau surplus telur ayam ras di bulan April 1.691 ton dan bulan Mei ada 1.704 ton," ucapnya.
Sedangkan untuk telur ayam ras pada bulan April untuk ketersediaan sebanyak 10.673 ton dan di bulan Mei sebanyak 10.574 ton. Sementara untuk kebutuhan di April 7.668 ton dan di Mei 7.597 ton.
"Artinya telur juga kita dalam kondisi surplus yang kita ketahui pasar murah juga terus bergerak untuk menjual telur di harga pasar. Untuk telur ayam ras kita suplus di April 3.005 ton di Mei 2.977 ton," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati jika membeli daging dengan harga yang tidak wajar. Hal tersebut setelah adanya temuan jual beli daging celeng di Kabupaten Lampung Timur beberapa waktu yang lalu.
"Kita pernah kemasukan daging celeng di Lampung Timur tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan sudah langsung melakukan tindak lanjut. Disemua 15 Kabupaten/Kota tim pengawasan pangan aktif ke pasar-pasar. Alhamdulillah tidak kita temui daging yang dioplos dengan daging celeng," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Wiyadi Ajak Warga Kemiling Teguhkan Pancasila di Tengah Derasnya Arus Globalisasi
Kamis, 10 Juli 2025 -
17 Desa di Lampung Masuk Kategori Sangat Tertinggal
Kamis, 10 Juli 2025 -
Tarif Impor AS 32 Persen Ancam Ekspor RI, Kadin Lampung: Saatnya Indonesia Ambil Alih Rantai Pasok Dunia
Kamis, 10 Juli 2025 -
Jalan Kedua Menuju Ijazah: Pendaftaran Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C Masih Dibuka Hingga Akhir Juli 2025
Kamis, 10 Juli 2025