Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Mendekati hari raya lebaran, sejumlah toko pakai di Pasar Tengah Bandar Lampung mulai ramai dikunjungi warga yang ingin membeli kebutuhan sandang untuk perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah, Jumat (30/4/2021).

Madori (55) salah seorang pedagang busana muslim yang sudah berjualan sejak belasan tahun lalu mengatakan, jika peningkatan pembeli sudah terlihat sejak awal pekan.

"Alhamdulillah pembeli sudah mulai terlihat meningkat sejak awal minggu ini. Prediksi akan semakin ramai sampai H-1 lebaran nanti," ujarnya saat ditemui digerai miliknya.

Ia melanjutkan, perayaan lebaran Idul Fitri yang hanya terjadi satu tahun sekali Ia jadikan sebagai momentum untuk dapat melakukan penjualan sebanyak mungkin. 

"Karena pada hari-hari biasa kan pembeli sepi apalagi saat pandemi seperti ini. Jadi kalau target penjualan bisa meningkat lah hingga 30 persen," ungkapnya.

Pandemi Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro rupanya tidak menyurutkan masyarakat untuk membeli pakaian lebaran beserta perlengkapannya.

Eni Kuswatun (25) warga Sukabumi Bandarlampung mengaku jika dirinya dengan sengaja membeli perlengkapan hari raya sejak jauh-jauh hari untuk menghindari semakin ramainya pembeli.

"Sengaja jauh-jauh hari untuk menghindari keramaian tapi ternyata tetap udah ramai. Kalau mepet dengan lebaran pasti akan lebih ramai," ungkapnya.

Menurutnya, Pasar Tengah menjadi tujuan kunjungan belanja keluarganya. Pasar tengah bagai magnet di tengah kota Bandar Lampung yang menyediakan berbagai ragam kebutuhan rumah tangga.

"Semua kebutuhan ada di sini, mau elektronik sampai pakai sehari-hari juga ada. Selain itu harganya lebih terjangkau jika dibandingkan dengan pasar yang lain," katanya.

Transaksi jual beli di setiap sudut bagian jalan dan gang sempit mewarnai kehidupan pasar Tengah. Namun sayang masih banyak ditemukan baik penjual maupun pembeli yang tidak menggunakan masker atau hanya menggantungkan di dagu. (*)

Video KUPAS TV : TALKSHOW RAMADAN BERSAMA DPRD LAMPUNG : TATA KELOLA PEREKONOMIAN DAERAH (BAGIAN 1)