• Minggu, 17 November 2024

Hujan Iringi Langkah Orkes Ba'da Isya 'Menuju Rumahmu'

Jumat, 30 April 2021 - 22.40 WIB
352

Tampilan Group musik Orkes Ba'da Isya di Famous Cofee, Jumat (30/04/2021). Foto: Sule/Kupasuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Guyuran hujan malam itu tak membuat langkah kaki muda-mudi Bandar Lampung menghadiri lounching mini album "Menuju Rumahmu miliki Orkes Ba'da Isya di Famous Cofee yang berada di rawat laut Bandar Lampung, Jumat malam (30/4/2021).

Disambut hujan yang deras jelang pertunjukan, menandakan bumi memberkahi langkah Orkes Ba'da Isya untuk memanjakan telinga pencinta musik masyarakat Bandar Lampung.

Dibentuk pada tahun 2018, kelompok musik yang berasal dari Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UMKBS) Unila, untuk pertama kalinya menunjukan 6 Lagu yang berjudul Alamat, Mantra Pengusir Hantu, Fragmen Tanjung Karang, Alexander, Pilgrim Song, Lelahku, yang dibentuk dalam satu mini album.

Menjelang pukul sembilan malam, riuh teriakan jamaah Orkes Ba'da Isya (panggilan penggemar orkes Ba'da Isya) seakan mengusir derai hujan yang mulai turun sejak sebelum Maghrib itu. 

Lagu-lagu Orkes Ba'da Isya mulai menggema, teriakan serta tepuk tangan turun menyambung kemegahan salah satu lagu yang berjudul Alamat, dan Mantra Pengusir hantu 

Badan Jamaah turut serta bergoyang, seiring dengan keikutsertaan mereka melantukan lagu yang dinyanyikan oleh vokalis Ba'da Isya  Keke. Gadis berbalut baju putih itu seakan menghipnotis jamaah dengan mimik wajahnya dalam menghantarkan pesan disetiap lagu. 

Hening, riuh, hening, riuh kembali, terus bergantian beradu keras saat lagu Fragmen Tanjung Karang. Puisi karya Iswadi Pertama itu, kembali berhasil digubah menjadi lagu, dan kembali membius jamaah untuk turut serta bernyanyi. 

"Aku akan ke tanjung karang, tak usah kau telepon, aku akan pulang larut malam," sepenggal kalimat itu disambut teriakan, yang seakan memberikan pesan, bahwa benar, para jamaah akan pulang larut malam, karena terlalu terbius dengan lantunan lagunya. 

Dan lagu berjudul Alexander sebuah puisi karya Ari Pahala Hutabarat, dengan musik yang dibawakan kembali mampu membuat tubuh setiap penggemar bergoyang tanpa sadar. 

Malam itu, dingin sisa hujan menghilang, tersamarkan dengan gerak badan dan teriakan para Jamaah Ba'da Isya.

"Waaaw" respon salah satu jamaah yang  berada ditengah para jamaah berpakaian biru tua di akhir lagu tersebut. 

Ari Pahala Hutabarat salah satu penyair Lampung yang puisinya turut serta dalam album mini Orkes Ba'da Isya mengungkapkan, "Saya pribadi tidak mau menerjemahkan atau menilai pas atau tidak, karena itu bukan wilayah saya. Menurut saya Sudah sangat maksimal, karena saya tidak boleh egois untuk meminta harus akurat untuk dimusikkan. Saya justru mendapatkan persepektif baru dan warna baru dalam karya ini, ada penyelewengan yang membuat nikmat, dan itu sebuah keistimewaan dari kelompok ini. Yang jelas ini Keren, dan terimakasih kepada teman-teman Ba'da Isya!," ujarnya. (*)

Video KUPAS TV : TALKSHOW RAMADAN BERSAMA DPRD LAMPUNG : TATA KELOLA PEREKONOMIAN DAERAH (BAGIAN 2)

Editor :