Pemprov Akan Bangun Pabrik Pengolahan Beras Analog Berbahan Singkong
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung berencana akan membangun pabrik beras analog berbahan dasar singkong. Singkong dapat diolah menjadi sumber pangan pengganti beras, yang biasa disebut beras analog atau tiwul.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi, saat dimintai keterangan usai menghadiri rapat percepatan rencana investasi pabrik pengelolahan beras singkong di Provinsi Lampung, Kamis (29/4/2021).
"Ini bentuk sinergi petani dan pabrik nantinya. Nantinya hilirisasi dari program ini akan ada beberapa pabrik. Beras Analog ini berasal dari bahan singkong. Bukan dari gabah, tapi buatan. Bukan juga dari plastik," ujar Kusnardi, saat dimintai keterangan.
Pabrik beras analog tersebut direncanakan akan dibangun di Kabupaten Lampung Utara dan Lampung Tengah yang disesuaikan dengan banyaknya singkong yang dihasilkan oleh petani di daerah tersebut.
"Namun yang udah pasti adalah Lampung Utara dan Lampung Tengah akan menyusul. Pembuatan pabrik akan disinergikan dengan petani singkong setempat, untuk memenuhi kebutuhan pabrik beras analog itu," lanjutnya.
Menurutnya, nilai investasi dari pabrik beras analog yang rencananya akan dibangun di Kabupaten Lampung Utara mencapai Rp300 miliar dan saat ini sudah ada investor yang siap mendanai.
"Sekitar Rp300 Miliar kebutuhannya. Investor nya Alhamdulillah sudah ada dan dari Indonesia. Saat ini sudah ada sekitar 50 ribu petani singkong yang terdaftar ikut kegiatan ini, mulai bulan Mei. Kalau sudah ada yang panen bisa, pembelian dalam bentuk singkong kering atau Chip," terangnya.
Keuntungan yang akan didapat Pemerintah Provinsi Lampung maupun petani sendiri adalah menjamin stabilitas harga beli singkong di tingkat petani.
"Jadi ini kan kerjasama dengan petani untuk penyediaan bahan produksi. Jadi harga singkong petani dijamin baik. Jadi efeknya bagus untuk petani kita," ucapnya.
Menurutnya, beras analog merupakan produk pangan lokal inovatif berbahan baku utama ubi kayu dan air yang telah diolah sedemikian rupa sehingga mudah dan dapat di masak dengan cara yang praktis.
"Beras analog ini biasanya diperuntukan kepada orang-orang berkebutuhan khusus, seperti untuk orang yang memiliki penyakit diabetes, atau program diet," ungkapnya.
Menurut data BPS yang dirilis tahun 2018, angka produksi singkong di Lampung mencapi 6.683.758 ton yang menjadikan Lampung sebagai daerah penghasil singkong terbesar di Indonesia dari total produksi di seluruh Indonesia yang menyentuh angka 19.341.233 ton. (*)
Video KUPAS TV : MELIHAT PROSES PENGOLAHAN KOLANG KALING DARI BUAH AREN
Berita Lainnya
-
Kepergok Gasak Uang Nasabah Bank, Warga Sumsel Nyaris Babak Belur Dihakimi Massa
Sabtu, 16 November 2024 -
Empat Profil Talenta Masa Depan, Paparan Dina Sartika di Seminar Universitas Teknokrat Indonesia
Sabtu, 16 November 2024 -
Pimpin Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan
Sabtu, 16 November 2024 -
Porsadin VI Nasional Resmi Dibuka, Menko Pangan Motivasi Santri untuk Berprestasi
Jumat, 15 November 2024