• Senin, 20 Januari 2025

Kasus Covid-19 Melonjak, Kabid P2P Lampura: Penertiban Prokes Harus Didukung Perda

Kamis, 29 April 2021 - 17.07 WIB
140

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Lampura, dr Dian Mauli, M.H. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Terkait kasus positif Covid-19 yang terus melonjak, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Lampura, dr Dian Mauli, M.H menegaskan, penertiban protokol kesehatan (Prokes) harus didukung dengan Peraturan Daerah (Perda).

Lonjakan kasus tersebut juga terjadi hai ini Kamis (29/4/2021) yang terjadi penambahan 26 kasus positif Covid-19. Sehingga total akumulasi menjadi 1.410 kasus dan 43 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Terdapat sejumlah kendala dalam penanganan Covid-19 di Lampura, seperti keluarga pasien yang dinyatakan positif maupun suspect menolak untuk dilakukan pemulasaraan sesuai protokol kesehatan.

"Sehingga terciptalah klaster baru. Belum lagi kerumunan yang terjadi di beberapa tempat," jelas Dian, Kamis (29/04/2021) sore.

Terhadap beberapa kasus di atas, Tim Satgas Tugas Khusus (Satgasus) Kabupaten Lampung Utara tidak bisa bersikeras karena tidak didukung dengan regulasi yang jelas atau Perda.

"Sebaiknya memang sudah ada Perda karantina. Sehingga kalau ada pelanggaran protokol kesehatan, dapat diberikan sanksi secara hukum seperti di Jakarta," tambah Dian.

Masyarakat juga diharapkan harus menyadari kondisi saat ini dan harus waspada, karena peningkatan kasus Covid-19 semakin tak terkendali dan kepedulian masyarakat akan protokol kesehatan masih lemah.

"Kalau peningkatan ini terus menerus, maka Lampura akan masuk kembali zona merah penyebaran Covid-19. Ini harus jadi perhatian serius," harap Dian

Dian menambahkan, berdasarkan laporan Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung, dari 26 kasus hari ini, 16 diantaranya bergejala dan 10 tidak bergejala.

"Kasus hari ini ada 13 kasus baru dan 13 kasus berdasarkan tracing sebelumnya, dan terhadap yang bergejala 8 orang harus dirawat di Rumah Sakit, sisanya isolasi mandiri," pungkas Dian. (*)


Video KUPAS TV : PELABUHAN PANJANG MEMBANGUN EKONOMI LAMPUNG (Bagian 2)