• Senin, 18 November 2024

PAD Menurun Jadi Alasan Belum Ada Penanganan Manusia Gerobak di Bandar Lampung

Kamis, 22 April 2021 - 16.57 WIB
51

Kepala Dinas Sosial Kota Bandar Lampung, Tole Dailami, saat dimintai keterangan, Kamis (22/4/2021). Foto: Rohmah/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bandar Lampung yang menurun juga menjadi alasan manusia gerobak, manusia silver dan pengemis di wilayah Bandar Lampung belum mendapatkan penanganan khusus.

Kepala Dinas Sosial Kota Bandar Lampung, Tole Dailami mengatakan, PAD sekarang sedang menurun, banyak juga dana yang dipotong dan dialokasikan ke kesehatan dan lain-lain yang lebih diprioritaskan.

"Sampai saat ini, razia manusia gerobak, manusia silver dan pengemis terus dilakukan, namun belum ada kebijakan yang realistis untuk menghilangkan fenomena tersebut," kata Tole, saat dimintai keterangan, Kamis (22/4/2021).

Sementara Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana juga menyampaikan, dikarenakan masalah yang dapat ditangani dengan PAD Kota, pemerintah saat ini terus berfokus untuk meningkatkan PAD Kota Bandar Lampung.

"Makanya ini kita fokus tingkatkan PAD. Kalau PAD kita naik, apa sih yang tidak bisa," kata Eva.

Kemudian, beberapa dari masyarakat yang menjadi manusia gerobak mengaku bahwa mereka memang warga masyarakat Bandar Lampung.

Dikarenakan desakan kebutuhan ekonomi mereka rela berkeliling Bandar Lampung untuk mencari barang-barang bekas atau rongsokan untuk dijual.

"Sudah lama saya ngerongsok, sekitar 20 tahunan lah. Sehari bisa dapat Rp20 ribu atau Rp25 ribu. Selain kerjaan ini, biasanya saya menyuci, mengosok juga tempat orang," ungkap seorang perempuan paruh baya yang tidak mau disebutkan namanya.

Ia mengaku, terkadang saat bulan puasa, ia bisa mendapatkan beras dan makanan dari orang-orang yang merasa iba melihat mereka. (*)


Video KUPAS TV : TALKSHOW RAMADAN BERSAMA DPRD LAMPUNG : TATA KELOLA PEREKONOMIAN DAERAH (BAGIAN 1)