Ini Klarifikasi Komnas PA Tubaba Terkait Oknum Kepala KUA Cabuli Anak di Bawah Umur

Ketua Komnas PA Tubaba melalui Sekretarisnya, Ari G. Tantaka, SH, Kamis (22/4/2021). Foto: Luky/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Tulang Bawang Barat - Bunga (12) yang diduga telah menjadi korban pencabulan oleh sahabat ayahnya sendiri hingga saat ini masih mengalami trauma.
Namun, Y (48) ayah korban telah mengikhlaskan peristiwa itu terjadi dan memaafkan A (pelaku) yang merupakan Oknum Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) pada salah satu kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba).
Hal ini terungkap berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba).
Baca juga : Ngaku Khilaf, Oknum Kepala KUA di Tubaba Cabuli Anak di Bawah Umur
"Komnas PA Tubaba dengan ada pemberitaan dugaan cabul oknum A dengan anak di bawah umur yang terjadi di Kabupaten Tubaba kami sudah berkomunikasi dengan ayah korban, Ia mengatakan A (pelaku) sudah dianggap sebagai keluarga sendiri dan antara mereka tidak ada permasalahan," kata Maryanto, Ketua Komnas PA Tubaba melalui Sekretarisnya, Ari G. Tantaka, SH, Kamis (22/4/2021).
Menurut Maryanto, Y sedang berada di Pulau Jawa, sebenarnya, Y tidak terima atas dugaan perbuatan cabul yang dilakukan A, namun karena Ia masih berada di Pulau Jawa, Ia mengatakan jika persoalan yang menrima putrinya sudah selesai.
"Saya juga kaget adanya pemberitaan itu karena saya dan A itu memang sudah seperti saudara. Saya berharap dengan pemberitaan ini, saya dan A tidak putus hubungan," pungkanya. (*)
Video KUPAS TV : JALAN AMBLAS, AIR SUNGAI BANJIRI RUMAH WARGA BANDAR LAMPUNG
Berita Lainnya
-
Polisi Lumpuhkan Empat Pelaku Curanmor Beraksi di 7 Lokasi Bandar Lampung
Minggu, 13 Juli 2025 -
Lampung Raih Tiga Emas Kejurnas Sambo di Padang
Minggu, 13 Juli 2025 -
Kasus Pencurian Motor, Polda Sebut Korban Mutia Luka Akibat Jatuh
Minggu, 13 Juli 2025 -
Terekam CCTV, Detik-detik Pencuri Motor Todongkan Senpi ke Pedagang Kue di Bandar Lampung
Minggu, 13 Juli 2025